BPS: Nilai Tukar Petani Jateng Mei 2018 Naik 0.03%
SEMARANG- Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Mei 2018 sebesar 101,19 atau naik 0,03% dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP karena lndeks Harga yang Diterima Petani (It) naik 0,22%, Iebih tinggi dibandingkan lndeks Harga Yang Dibayar Petani (lb) yang naik sebesar 0,19%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan, dari lima sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga subsektor yang mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor Tanaman Pangan naik 0,73%, subsektor Peternakan naik sebesar 0,20%, subsektor Perikanan naik sebesar 1,10%. Sedangkan dua subsektor yang mengalami penurunan indeks yaitu, subsektor Hortikultura turun 0,91%, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,45%.
“Pada Mei 2018, komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain gabah, ketela pohon/ubi kayu, jagung, kacang hijau, kambing ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik/bebek, telur ayam ras, susu sapi, teIur itik, telur ayam ras, patin, bawal, lele, kerang, rumput laut, kepiting, nila, kerapu, dan lain-lain,” kata Margo Yuwono, Senin (4/6).
Ditambahkan, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain, cabai merah, kol/kubis, kentang karet, nilam, vanili, kopi dan tebu.
Ia melanjutkan, dari 33 provinsi di Indonesia, pada Mei 2018 kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,23%. Sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Riau sebesar 1,92%.
Dikatakan, pada Mei 2018, lndeks Konsumsi Rumah Tangga Perdesaan di Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,09 persen disebabkan oleh naiknya keenam indeks kelompok pengeluaran, kecuali indeks kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami penurunan.
Sementara, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Jawa Tengah Mei 2018 sebesar 107,48 atau turun 0,17 persen dibanding NTUP buian sebeiumnya. (ZP/05)