Jumlah Penduduk Miskin di Jateng Berkurang 300,29 Ribu Orang
Penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,90 juta orang
SEMARANG- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mecatat pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,90 juta orang (11,32%), berkurang sebesar 300,29 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 4,20 juta orang (12,23%).
Adapun persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 10,55%, turun menjadi 9,73% pada Maret 2018.
“Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan juga turun dari 13,92% pada September 2017 menjadi 12,99% pada Maret 2018,” kata Kepala BPS Provinsi Jateng, Margo Yuwono, Senin (16/7).
Selama periode September 2017 – Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 99,42 ribu orang (dari 1,82 juta orang pada September 2017 menjadi 1,72 juta orang pada Maret 2018).
Sementara di daerah perdesaan juga mengalami penurunan sebanyak 200,88 ribu orang (dari 2,38 juta orang pada September 2017 menjadi 2,18 juta orang pada Maret
Dijelaskan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang. pendidikan, dan kesehatan).
“Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,33 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 73,38%,” ujarnya.
Sedangkan, jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek fillter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, tempe, tahu mie instan, bawang merah dan kue basah.
Sementara itu, untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah perumahan, listrik, bensin, pendidikan, kesehatan dan perlengkapan mandi. (ZP/05)