Labu Kuning Bisa Jadi Solusi Sehat

*Edukasi Poltekkes Kemenkes Semarang ke Warga Mangunharjo

0
– OLAHAN LABU KUNING- Warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Semarang, mendapat edukasi unik mengenai alternatif olahan labu kuning sebagai upaya mencegah diabetes. Foto : ist/zonapasar.com

 

ZONAPASAR.COM, SEMARANG – Warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Semarang, mendapat edukasi unik mengenai alternatif olahan labu kuning sebagai upaya mencegah diabetes. Program ini dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Kemenkes Semarang pada Minggu (31/8/2025).

Acara tahunan ini diawali dengan senam bersama yang membuat suasana semakin meriah. Setelah itu, kegiatan dibuka secara resmi oleh Dr. Nanang Sulaksono, S.ST., M.Kes. selaku perwakilan jurusan sekaligus menegaskan komitmen rutin pengabmas di desa binaan.

“Edukasi semacam ini merupakan program tahunan kami, yang selalu diarahkan untuk memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Nanang.

Sambutan hangat juga datang dari perwakilan Kelurahan Mangunharjo dan Siti Masrochah, S.Si., M.Kes. selaku Ketua Klub Jantung Sehat. Mereka menilai, kegiatan ini sejalan dengan upaya menekan risiko penyakit degeneratif di lingkungan warga.

Sebelum materi inti, peserta diminta mengerjakan pre test untuk mengukur pengetahuan awal. Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh ahli gizi Ria Ambarwati, SKM., M.Kes., yang memandu praktik pengolahan labu kuning menjadi makanan sehat.

“Bahan pangan lokal seperti labu kuning bisa diolah menjadi menu bergizi yang ramah bagi penderita diabetes,” jelas Ria.

Selain edukasi, warga juga menerima produk olahan, leaflet panduan, hingga hibah bahan makanan untuk praktik di rumah. Suasana semakin akrab saat sesi tanya jawab berlangsung interaktif.

Ibu Suyatmi, salah satu peserta, mengaku senang bisa mendapatkan ilmu langsung dari tenaga ahli. “Bisa tanya-tanya banyak mengenai kesehatan, rasanya menambah pengetahuan baru,” ungkapnya.

Rangkaian acara ditutup dengan post test, dokumentasi bersama, dan penyerahan bahan baku produk kepada warga. Beberapa peserta bahkan melihat peluang usaha dari resep sehat ini.

“Bermanfaat sekali untuk usaha rumahan. Nanti saya coba buat lagi di rumah,” ujar Ibu Sudarwanti.

Tim pengabdi terdiri dari dosen Dr. Fatimah, S.ST., M.Kes.; Dr. Nanang Sulaksono, S.ST., M.Kes.; Dr. Siti Masrochah, S.Si., M.Kes.; Yeti Kartikasari, ST., M.Kes.; Veny Nur Aini, S.Pd., M.Pd.; Dimas Prakoso, S.Tr.Rad., M.Tr.Kes.; serta sejumlah mahasiswa. Mereka berharap, program ini tak hanya mengedukasi tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli kesehatan.(zav)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights