Longsor Hancurkan Ternak dan Lahan Pertanian, Pemprov Siapkan Pendataan dan Bantuan

BANJARNEGARA – Longsor besar yang menerjang Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Banjarnegara, tidak hanya merusak rumah dan menelan korban jiwa manusia.
Tetapi juga memukul keras sektor peternakan warga. Data resmi menunjukkan 30 ekor sapi dan 250 kambing hilang atau tertimbun material longsor, dengan total kerugian mencapai Rp 640 juta.
Petugas belum dapat menelusuri seluruh lokasi kandang karena kondisi tanah masih labil. Penanganan ternak baru bisa dilakukan setelah area dinyatakan aman.
Kepala Desa Pandanarum, Misrod saat mendampingi kunjungan Gubernur Luthfi di pos pengungsian menuturkan beberapa warga sempat enggan dievakuasi karena khawatir pada hewan ternaknya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pendataan ternak sudah dilakukan dan pemulihan akan menjadi bagian dari program penanganan pascabencana.
“Jadi begini, ternak sudah kami data. Jadi ada di lapangan nanti relawan yang akan kasih rumput. Kemudian didata pak kades, ini ternak siapa saja. Bagi mereka yang ternaknya hilang nanti didatakan, kami bantu recovery,” ujar Gubernur.
Sementara itu, kerugian di sektor pertanian warga mencapai Rp2,999 miliar meliputi padi, cabai, tomat hingga kapulaga. Serta kerusakan irigasi sekitar Rp50 juta, sehingga total kerugian keseluruhan melampaui Rp3,7 miliar.
Dalam arahannya, Gubernur Luthfi menegaskan pemulihan warga Situkung harus mencakup seluruh aspek, termasuk mata pencaharian.
“Ini bukan sekadar tempat tinggal—kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pekerjaan warga harus dipikirkan bersama,” ucapnya.**
