Nilai Tukar Petani Jateng Turun 0,07%, Ini Tiga Subsektor yang Mempengaruhi Menurut BPS
SEMARANG- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Jawa Tengah pada bulan Juli 2018 sebesar 101,29 atau turun 0,07% dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 101,36.
Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Provinsi Jawa Tengah, Sri Herawati mengatakan, dari lima subsektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga subsektor yang mengalami penurunan indeks yaitu subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,28%, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,16% dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,28%.
“Sedangkan dua subsektor yang mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor Hortikultura naik sebesar 0,85% dan subsektor Peternakan naik sebesar 1,52%,” kat Sri Herawati, Rabu (1/8).
Dia mengungkapkan, pada Juli 2018, komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain gabah, vanili, lada/merica, kelapa, tawes, mujair dan patin. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain komoditas jagung, ketela pohon, cabai rawit, buncis, jambu biji, melon, rambutan, lengkuas, kencur, sapi potong, sapi perah, kambing, ayam ras pedaging, , telur ayam ras, telur itik, mas, betutu, peperek dan teri.
“Dari 33 provinsi di Indonesia, pada Juli 2018 kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 1,10%. Sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Banten sebesar 2,11%,” pungkasnya. (ZP/05)