Harga Daging Ayam dan Bawang Merah Turun, Jateng Deflasi 0,01%
SEMARANG- Turunnya harga daging ayam dan bawang merah membawa Jawa Tengah mengalami deflasi 0,01%, pada bulan September 2018 dengan lndeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,69.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, deflasi di Jawa Tengah terjadi karena penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,12%.
“Penyebab utama deflasi Jawa Tengah pada September 2018 adalah turunnya harga daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, cabai rawit dan cabai merah,” kata Sentot, Senin (1/9).
Sedangkan yang menahan laju deflasi, lanjut Sentot adalah naiknya biaya sekolah menengah atas, upah tukang bukan mandor, biaya akademi atau perguruan tinggi, harga semen dan jeruk.
Ditambahkan, deflasi terjadi di lima kota SBH di Jateng dan satu kota mengalami inflasi. Kota Surakarta mengalami deflasi tertinggi yaitu sebesar 0,19% dengan IHK sebesar 127,98, diikuti Cilacap sebesar 0,13% dengan IHK sebesar 136,12, Purwokerto deflasi sebesar 0,08% dengan IHK sebesar 130,30, Kudus deflasi sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 139,44.
“Deflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 129,95,” jelasnya.
Dia melanjutkan, deflasi juga terjadi di empat ibukota provinsi di Pulau Jawa, sedangkan dua ibukota provinsi lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 0,24%, diikuti Kota Serang sebesar 0,21%, DKl Jakarta sebesar 0,13% dan deflasi terendah di Kota Yogyakarta sebesar 0,11%.
“Inflasi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,15% dan Kota Semarang sebesar 0,09%,” pungkasnya. (ZP/05)