BI Prediksi Inflasi Jateng Juni Tidak Lebih dari 0.8%
SEMARANG- Periode bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri identik dengan tren peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga inflasi akan terkerek naik. Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Juni 2018 tetap terkendali.
Kepala Grup Advisori Ekonomi dan Keungan Bank Indonesia Regional Jawa Tengah, Rahmad Dwi Saputra memprediksikan, inflasi Juni tidak akan lebih dari 1%, bahkan bisa lebih rendah.
“Historinya pada saat lebaran biasanya akan terjadi inflasi, tapi kami perkirakan Juni ini tidak akan sampai 1%, bisa jadi lebih rendah antara 0.4% hingga 0.8%,” kata Rahmad Dwi Saputra, Kamis (7/6).
Dijelaskan, beberapa pendorong inflasi pada bulan Juni akan terjadi pada kenaikan tarif berbagai jenis angkutan, meliputi angkutan udara, antarkota, dan angkutan dalam kota. Kenaikan tarif tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan mobilisasi masyarakat pada Hari Raya Idul Fitri.
Ia menambahkan, sedangkan Inflasi kelompok inti diperkirakan meningkat pada level moderat. Tekanan inflasi inti berasal dari harga sandang dan makanan jadi, seiring dengan pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada di Provinsi Jawa Tengah.
“Adapun percepatan infrastruktur khususnya proyek-proyek multiyears di berbagai bidang dan berbagai daerah juga diperkirakan berpotensi menyebabkan peningkatan permintaan untuk bahan bangunan,” pungkasnya. (ZP/05)