Anak Sehat, Bangsa Kuat: Sosialisasi MBG Sasar Masyarakat Banggai Sulteng

Luwuk, Sulawesi Tengah – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) yang kali ini bertempat di Hotel Swiss-Bell, Luwuk, Kabupaten Banggai, pada Sabtu, (25/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, Anggota DPRD Kabupaten Banggai Rahmawati, serta Koordinator SPPI Wilayah Banggai Laut, Ariyanto L. Ramimu.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar agenda pemenuhan kebutuhan pangan, melainkan wujud nyata keadilan sosial dan investasi masa depan bangsa.
“Program ini bukan hanya tentang makanan, tapi tentang masa depan Indonesia. Tidak akan lahir generasi unggul dari perut yang lapar. Melalui MBG, pemerintah memastikan setiap anak mendapat asupan gizi seimbang, melibatkan ibu-ibu dan masyarakat lokal dalam penyediaan bahan pangan, serta membuka lapangan kerja baru,” tutur Nihayatul Wafiroh.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini bergantung pada sinergi seluruh pihak pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat. Keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat, program ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Mari kita jadikan MBG sebagai gerakan moral dan kebangsaan, bukan sekadar kegiatan seremonial. Karena ukuran suksesnya adalah senyum anak-anak yang kini bisa belajar tanpa lapar,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Banggai, Rahmawati M, menyoroti pentingnya program ini bagi ketahanan gizi masyarakat di Banggai.
“Masih banyak anak sekolah yang mengalami masalah gizi. Melalui MBG, kami berkomitmen menjaga transparansi dan keberlanjutan program. Anak sehat, bangsa kuat, masa depan hebat,” tegasnya.
Adapun Ariyanto L. Ramimu, Koordinator SPPI Wilayah Banggai Laut, menjelaskan implementasi teknis program MBG di wilayah terpencil Sulawesi Tengah.
“Program ini menjangkau tidak hanya anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, menyusui, dan balita. Kami sudah membentuk 104 SPPG di Sulteng, termasuk untuk daerah-daerah dengan akses terbatas. MBG juga menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan bahan pangan lokal dan memberdayakan petani serta pelaku UMKM,” jelasnya.
Sosialisasi di Sulawesi Tengah ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan kolaborasi lintas sektor dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.**
