DEM Semarang Ajak Masyarakat Awasi Visi Misi Capres-Cawapres 2024

*Gelar Dialog Publik Kedaulatan Energi

0
Foto Bersama peserta dialog Publik Kedaulatan Energi dan Deklarasi Pemilu Damai 2024. Foto : Dok.DEM/zonapasar.com

ZONAPASAR.COM, SEMARANG- Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Kota Semarang mengundang seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam Dialog Publik Kedaulatan Energi dengan tema “Peran DEM Semarang Dalam Mendukung Pemilu Damai 2024 Dan Meneropong Visi Misi Calon Pemimpin Negeri Guna Mewujudkan Kedaulatan Energi Nasional”. Acara ini akan diselenggarakan pada Jumat, 19 Januari 2024, pukul 14.30 WIB hingga selesai, di Burjo Boim Banaran serta terbuka untuk umum.

Acara dimulai dengan sambutan dari Pemantik, Dede Indraswara, yang merupakan Presiden Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Semarang, serta dimoderatori oleh Abdullah Sholah Syahadah, Menteri Research and Development DEM Semarang. Sejumlah tokoh mahasiswa turut hadir sebagai penanggap, antara lain Bahrudin Wahyu Aji Dwi Sajiwo (Presiden Mahasiswa Terpilih UNNES 2024), Farid Darmawan (Presiden Mahasiswa Terpilih UNDIP 2024), Zufar Arsyad Zaman (KAMMI Daerah Semarang), Burhannudin Robbany (Ketua Umum PC IMM Kota Semarang), Muhammad Afiq Nur (Ketua Komisariat PMII Al-Gahzali), dan Aliyanta Bintang (Presiden BEM FH Terpilih UNNES 2024).

Turut diundang dalam acara ini adalah Ketua BEM Se-Semarang, Lembaga Pers Mahasiswa Se-Semarang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, serta seluruh elemen mahasiswa yang peduli terhadap isu kedaulatan energi.

Dalam konteks menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024, acara ini diinisiasi untuk membahas trilema energi yang tengah dihadapi Indonesia. Trilema tersebut melibatkan ketahanan energi, kesetaraan energi, dan keberlanjutan lingkungan.

Menurut Dede Indraswara, Presiden Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Semarang, “Adanya trilema energi ini memerlukan perhatian serius, terutama dari calon pemimpin negeri. Oleh karena itu, kami mengundang seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama membahas visi dan misi calon pemimpin terkait dengan kedaulatan energi nasional.”

Data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi keempat terbanyak di dunia, memiliki tanggung jawab besar dalam mencapai ketahanan energi. Konsumsi listrik per kapita terus meningkat, namun tantangan lain seperti ketergantungan pada energi fosil dan kurangnya infrastruktur untuk energi bersih masih menjadi hambatan utama.

Ketergantungan pada energi fosil dan kurangnya infrastruktur untuk mendukung energi bersih tetap menjadi hambatan utama. Tidak heran jika pada indeks World Energy Trilemma 2022 yang baru-baru ini dirilis, Indonesia berada di peringkat 81 dari 125. Ini adalah peringkat yang mengkhawatirkan, terutama ketika negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia berada di peringkat 45 dan 46.

Para calon presiden sebenarnya telah mempresentasikan ide dan program mereka dalam sektor energi. Ada yang mendukung lima pilar transisi energi, ada juga yang mengusulkan pengembangan energi hijau dan biru. Beberapa bahkan menegaskan komitmennya untuk menghentikan impor energi.

Meskipun ide-ide ini menunjukkan arah yang positif, pemecahan masalah trilema energi memerlukan pendekatan holistik terhadap ketiga pilar tersebut. Tidak cukup jika satu calon presiden hanya menjanjikan peningkatan jumlah energi terbarukan kepada generasi milenial dan Gen Z. Semua pilar harus diperhatikan dengan cermat dan seimbang.

Seperti tiang penopang sebuah bangunan, ketiga pilar trilema energi harus terus diperkuat agar negara tetap stabil. Jika para calon presiden telah menyadari pentingnya memperkuat ketiga pilar trilema energi secara bersamaan, langkah selanjutnya adalah menjadi pembuat kebijakan yang tidak selalu menyenangkan semua pihak.

Sebagai contoh, revisi Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2021 mengenai Pembangkit Tenaga Listrik Surya (PLTS) Atap saat ini sedang menjadi sorotan. Penghapusan sistem ekspor listrik ke jaringan PLN dan pembatasan kuota instalasi dianggap dapat merugikan minat masyarakat untuk memasang PLTS di rumah dan bangunan mereka.

Jika para calon presiden ingin mewujudkan bauran energi terbarukan, mereka perlu mengambil langkah-langkah yang berani, meskipun hal itu mungkin tidak disukai oleh sebagian pengusaha yang terpengaruh. Keterbukaan terhadap inovasi dan eksekusi berdasarkan konteks lokal dan kondisi yang berkembang juga diperlukan.

Dalam menghadapi isu trilema energi, keberanian untuk keluar dari zona nyaman adalah suatu keharusan. Para calon presiden perlu mengambil kebijakan yang bertujuan menyelaraskan ketiga pilar trilema energi, bahkan jika hal itu mungkin tidak populer di kalangan beberapa pihak.

Dalam konteks ini, kepentingan masa depan bangsa harus ditempatkan di atas segalanya. Saatnya bagi para calon presiden untuk serius mengatasi tantangan yang ada. DEM Semarang berharap acara ini dapat meningkatkan partisipasi publik terhadap isu kedaulatan energi dan memberikan pandangan yang jelas terhadap calon presiden yang memiliki fokus pada solusi untuk masalah energi di Indonesia.

Acara diharapkan dihadiri oleh kurang lebih 200 orang peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Dapat menghantarkan pada pemilih yang cerdas, dengan mengedepandan argumentasi bukan sentimentasi, mengedepankan upaya merangkul bukan memukul.(zav)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights