Festival Balon Udara, PLN Siaga Jaga Listrik Tetap Aman
ZONAPASAR.COM, WONOSOBO – PT PLN (Persero) menyiagakan personel dan peralatan guna mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Pekalongan seiring digelarnya pagelaran Festival Balon Udara dalam rangka memperingati bulan Syawal. Pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi jika balon udara tersangkut pada SUTT.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, Tim PLN melalui Unit Pelaksanaan Transmisi Purwokerto telah melakukan sejumlah langkah preventif dan juga responsif meliputi penyiagaan personel dan peralatan di 8 titik lokasi festival balon udara. Menurutnya, tim di lapangan akan merespon cepat apabila balon udara tersangkut pada kawat konduktor.
“Kami melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas festival balon udara ini yang puncaknya akan diselenggarakan pada Minggu, (30/4) besok dengan melibatkan sejumlah stakeholder,” ujar Tejo.
Dalam pemantauan tersebut, PLN juga berkolaborasi dengan komunitas-komunitas balon udara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan, Satpol PP Wonosobo, Pemda Wonosobo serta Polsek Pekalongan Barat dan Selatan. Tejo pun kembali mengimbau agar masyarakat ataupun komunitas terkait tidak menerbangkan balon udara tersebut secara liar atau tidak ditambatkan.
Mengacu Undang-Undang No 30 tahun 2009, ketentuan terkait ruang bebas dan jarak aman dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 13 tahun 2021, serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 tahun 2018, kegiatan penerbangan balon udara hendaknya memperhatikan keselamatan ketenagalistrikan. Diantaranya, memiliki paling sedikit 3 tali tambatan, dilakukan sejauh mungkin dari jaringan listrik dan memiliki ketinggian maksimal 150 meter pada permukaan tanah.
“Bersama-sama, kami mengimbau kepada seluruh stakeholder agar turut menjaga aset ketenagalistrikan, dengan menerbangkan balon udara yang aman sesuai ketentuan,” ungkap Tejo.
Sebab, apabila balon udara tersebut terbang bebas atau tidak tertambat, dapat membahayakan jaringan listrik tegangan ekstra tinggi (SUTET) dan tegangan tinggi (SUTT). Berdasarkan pengalaman sepanjang 2017 hingga 2023, balon udara yang diterbangkan secara liar atau tidak tertambat, telah berulang kali tersangkut di jaringan SUTT.
Sepanjang masa siaga Idul Fitri ini, kata Tejo, tim PLN telah melakukan 3 kali pengambilan sampah balon udara yang tersangkut pada SUTT di Kabupaten Wonosobo.
“Hal tersebut menyebabkan kerugian tidak hanya pada masyarakat setempat, namun juga pada instansi lainnya baik pemerintahan maupun swasta,” kata Tejo.
Sejalan dengan itu, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui portal resmi Jatengprov.go.id turut memberi imbauan untuk mengikat balon udara pada saat penyelenggaraan festival tersebut.
“Saya sudah sampaikan, dan bahkan sudah saya tulis di atas gedung kantor Pemprov, bahwa harus diikat (balon udara, red). Jadi dulu kita sudah bicara tradisi itu berjalan dan kemudian semua melarang. Terus saya bilang gak usah dilarang, tapi diikat. Sehingga ketinggiannya teratur, dan orang bisa melihat dengan bagus,” ujar Ganjar Pranowo yang dikutip melalui jatengprov.go.id pada tanggal 27 April 2022.(ule)