Gojek Jadikan Jateng Daerah Percontohan Pengembangan Tiga Industri Ini
SEMARANG – Go-Jek memilih Jawa Tengah sebagai pilot project atau daerah percontohan pada pengembangan tiga sektor industri. Yakni pariwisata, UMKM dan transportasi.
Langkah tersebut diambil setelah startup unicornpertama Indonesia dan kini menyandang status baru decacorn itu sukses menggarap tiga sektor tersebut di Kota Semarang.
Senior Vice President Go-Jek Arnold menjelaskan, pemilihan itu diambil karena tiga sektor industri di Jateng tersebut tengah mengalami perkembangan yang pesat. Untuk penerapan kerja sama pada tiga sektor itu, ini yang kali pertama Go-Jek lakukan.
“Memang kami memilih Jawa Tengah sebagai pilot project untuk penerapan kerja sama tiga sektor itu,” katanya saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (22/4/2019).
Ditambahkan, tiga sektor yang akan digarap itu diantaranya Trans Jateng untuk transportasi, promosi destinasi pada aplikasi Go-Jek untuk pariwisata, serta pelatihan bagi pelaku usaha kreatif untuk sektor UMKM dan pembinaan pada platform Sadewa Market.
“Untuk transportasi nanti teknisnya setiap penumpang melakukan pembayaran menggunakan Go-Pay yang tiga bulan pertama akan kami beri diskon. Untuk pariwisata, kami bantu promosi di aplikasi Go-Jek secara nasional. Sementara untuk UMKM, kami bantu pendataan dan pelatihan,” jelas Arnold.
Dia optimistis jalinan itu akan memberi keuntungan pada banyak pihak. Berkaca pada kesusksesan yang diraih di Kota Semarang, 10 persen dari seluruh penumpang Trans Semarang melakukan pembayaran melalui Go-Pay.
“Selain itu, pembayaran menggunakan Go-Pay juga dilakukan di beberapa tempat wisata di Semarang. Seperti Sam Poo Kong, Pasar Semawis, Goa Kreo dan Kebun Binatang (Semarang Zoo),” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat menyambut baik penerapan kerja sama di sektor transportasi melalui subsidi Go-Pay untuk pengguna Trans Jateng pada tiga bulan pertama. Apalagi, penumpang Trans Jateng koridor Semarang-Bawen mencapai 550 ribu orang. Sementara untuk koridor Purwokerto mencapai 150 ribu penumpang.
“Pengguna (Trans Jateng Semarang-Bawen) sekitar 550 ribu orang per tahun, kemungkinan pemakai Go-Pay mencapai 2.500 orang, untuk di Purwokerto kemungkinan pengguna Go-Pay mencapai 550 orang dari 150 ribu orang per tahun,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, selain keuntungan tersebut, pemanfaatan Go-Pay juga bisa jadi salah satu upaya mengedukasi masyarakat.
“Pendataan pemasukan agar transparan. Sehingga kemungkinan bisa dipakai untuk perencanaan penganggaran. Ketika banyak perusahaan men-disruption perusahaan lain, kami ingin men-disruption birokrasi agar cepat mudah dan murah,” terang Ganjar.
Melihat perkembangan Go-Jek tersebut, Ganjar sangat yakin akan berimbas positif pada kemajuan bangsa ini. Terlebih Go-Jek juga telah melebarkan sayap usahanya di berbagai negara.
“Saya sangat yakin Indonesia bisa melakukan lompatan dalam banyak hal. Tidak lama lagi kita bisa ngejar, pemuda-pemuda kita ini sangat kreatif,” tandasnya. (ZP/06)