Jalur Tol dan Non Tol Pantura Titik Krusial Penyaluran BBM
SEMARANG – Selama Puasa dan Idul Fitri 2018, Pertamina memprediksi konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 % dibandingkan masa Satgas Mudik tahun lalu.
Untuk mengantasipasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitri dimana untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.
“Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 35% dan 32% dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 yang diperkirakan meningkat 32%,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, Jum’at (1/6)
Pertamina, telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11 – 13 persen dari tahun lalu. Menurutnya jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.
“Titik krusial adalah di jalur tol dan non tol di wilayan Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternative penyaluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik,”jelas Adiatma.
Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan 4 Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM (yakni Truk Tangki BBM yang di siagakan di SPBU untuk memundahkan pendistribusian) dan 3 Mobile Dispencer (yakni Truk Tangki BBM yang di siagakan di SPBU untuk memundahkan pendistribusian).
Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai dengan Sragen, Pertamina akan menyiapkan 6 Serambi Pertamax, 25 KiosK Pertamax, 200 unit motoris, 27 Kantong BBM, serta 11 unit Mobile Dispencer.
Jika dibandingkan tahun lalu, sarana pasokan yang disipakan saat ini meningkat drastic, karena adanya kemungkinan titik padat pemudik di jalur Gandulan – Pemalang, Krapyak – Pemalang dan Ngasem –Kartosuro.
Pertamina juga akan meningkatkan penyaluran elpiji pada Ramadhan dan Idul Fitri 2018 yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri, dengan kenaikan sekitar 17% dari rata-rata harian 23.124 metrik ton menjadi 27.000 metrik ton. Pertamina juga telah meningkatkan ketahanan stok elpiji menjadi rata-rata 17,6 hari. Dari sisi distribusi, Pertamina akan menyiagakan 3.094 agen elpiji PSO dan NPSO serta 31.612 pangkalan elpiji PSO di seluruh Indonesia.
“Kita juga akan menyiagakan 48 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai ELPIJI selama arus mudik,” ujar Adiatma.
Pertamina juga membuka Posko Pengaduan melalui Contact Pertamina 1 500 000 serta Posko Pengaduan di tiap Marketing Operation Region (MOR) di seluruh Indonesia berkoordinasi dengan Posko Satgas Nasional ESDM . Masyarakat dapat menyampaikan kondisi ketersediaan BBM dan ELPIJI di wilayahnya, termasuk jika adanya pelanggaran di Agen dan SPBU.(ZP/01)