Jateng Bidik Kunjungan 1,2 Juta Wisatawan Mancanegara pada 2019
SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan 1,2 juta wisatawan mancanegara masuk ke Jateng. Pasalnya, Jateng merupakan salah satu wisata unggulan di Indonesia.
Adapun, secara nasional target wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mencapai 20 juta orang. Diharapkan, Jateng bisa menyumbangkan 10% dari target tersebut.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng Urip Sihabudin mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan wisatawan mancanegara mencapai 1,2 juta orang. Target tersebut bakal tercapai seiring perkembangan wisata Jateng yang terus mengalami tren positif.
“Kami tahun ini menargetkan 1,2 juta wisatawan mancanegara masuk ke Jateng. Kami juga memperkuat promosi dan pengembangan sumberdaya manusia agar target tersebut bisa tercapai,” kata Urip, Sabtu (5/1).
Dikatakan, saat ini akesbilitas pariwisata di Jateng sudah cukup baik. Selain itu, dengan ditetapkannya Candi Borobudur sebagai ikon Bali baru diharapkan mendongkrak wisatawan mancanegara untuk singgah ke Jawa Tengah.
Urip menambahkan, Borobudur menjadi magnet kuat pariwisata di Jawa Tengah. Pasalnya, kebanyakan wisatawan mancanegara menjadikan Candi Borobudur menjadi destinasi utama jika berlibur di Indonesia.
“Candi Borobudur kami harapkan bisa mendongkrak wisatawan untuk masuk ke Jateng. Pemerintah pusat juga mendukung dengan menetapkan Candi Borobudur menjadi ikon Bali baru,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Jateng mempunyai banyak keunggulan untuk menarik wisatawan mancanegara masuk. Pasalnya, Candi Borobudur merupakan ikon pariwisata Indonesia.
Dia memaparkan, Candi Borobudur memiliki keunikan sendiri dengan kultur budaya yang begitu kental. Arief menginginkan untuk memperbanyak atraksi budaya agar menarik banyak wisatawan mancanegara.
“Candi Borobudur sangat bagus. Selama ini kita hanya kalah soal atraksi budaya dibandingkan dengan negara lain. Sehingga saya ingin atraksi di Candi Borobudur lebih banyak lagi,” tuturnya.
Selain itu, Arief juga menginginkan mudahnya akesbilitas menuju Candi Borobudur. Dia berharap, dengan adanya bandara baru New Yogyakarta bisa mendongkrak wisatawan mancanegara.
“Sekarang tinggal akesbilitas diperbaiki. Karena selama ini bandara di Jogja belum cukup untuk menampung wisatawan, sehingga adanya bandara baru nanti sangat membantu,” tandasnya. (ZP/05)