JNE Yogyakarta Ramaikan “Mesemeleh” Festival Kesenian Yogyakarta 2018
YOGYAKARTA- Festival Kesenian Yogyakarta, merupakan event tahunan yang selalu dinantikan kemeriahannya oleh masyarakat kota pelajar. Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 30 tahun ini berlangsung pada 23 Juli-9 Agustus 2018 dengan tema Mesemeleh di Planet Pyramid, Jalan Parangtritis Km. 5.5, Sewon, Bantul. Tahun ini merupakan tahun ketiga JNE Yogyakarta turut ambil bagian didalamnya.
Mulai pukul 15.00-22.00 WIB booth JNE melayani pengiriman bagi seluruh peserta pameran di booth nomor 34 bersebelahan dengan media center FKY. JNE juga memberikan fasilitas khusus yaitu diskon 10% untuk service Reguler dan Yes (Yakin Esok Sampai) tanpa minimal transaksi cukup dengan menunjukkan ID Card Peserta FKY. Langkah strategis ini bertujuan untuk memudahkan para peserta pameran agar bisnis online-nya tetap terus berjalan dan dapat mengirimkan paketnya meskipun mengikuti pagelaran ini.
Selain itu petugas yang incharge di booth JNE juga akan membantu pengunjung untuk mendaftar menjadi member JLC (JNE Loyalty Card). JLC merupakan member card bagi pelanggan JNE yang menawarkan berbagai benefit melalui pengumpulan poin.
Adi Subagyo, Branch Manager JNE Yogyakarta menyampaikan bahwa ini adalah agenda pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah seharusnya JNE sebagai bagian dari masyarakat Jogja untuk turut memeriahkan dan mendukungnya.
“JNE tak ingin melewatkan event yang menjadi agenda wajib ‘wong Jogja’ ini,” ujar pria yang menyabet gelar Branch Manager JNE terbaik di tahun 2017 lalu, Jumat (27/7).
Ia menambahkan, pihaknya akan berupaya untuk selalu berpartisipasi dan berperan aktif dalam setiap kesempatan kegiatan masyarakat. “Februari tahun lalu kami juga hadir di Pekan Budaya Tionghoa, dan seperti 2 tahun sebelumnya JNE Yogyakarta juga hadir di FKY,” tuturnya.
Sebagian besar peserta FKY mau pun beragam kegiatan masyarakat lain merupakan anak muda yang bergerak di industri ekonomi kreatif. “Tentunya JNE harus memberikan dukungan nyata berupa gerakan-gerakan positif di masyarakat yang dapat mendorong kemajuan generasi muda, karena selanjutnya mereka yang akan menciptakan berbagai konsep dan ide kreatif, serta inovasi dalam berbagai bidang yang akan memajukan bangsa,” tambah Adi.
Tema Mesemeleh diambil dari dua kata, mesem dan semeleh. Dalam bahasa Jawa, mesem dapat diartikan sebagai senyum, sedangkan semeleh dapat diartikan sebagai ikhlas atau nrimo. Dalam pawai budaya pembukaan pameran Roby Setiawan, Direktur Seni dan Kreatif FKY menyebutkan bahwa tema Mesemeleh memiliki pesan bahwa kita harus mengikuti kemajuan jaman dan kekinian dengan cara tetap tersenyum dan ikhlas namun juga harus tetap bergerak memberikan karya nyata.
Rangkaian kegiatan pameran rencananya akan dibuka dengan pawai topeng yang merepresentasikan sebagai perbedaan sifat-sifat manusia sekaligus menunjukkan keseragaman pada waktu yang bersamaan. Pawai ini digelar di sepanjang Jalan Malioboro mulai dari Jalan Abu Bakar Ali hingga titik Nol Kilometer kota Yogyakarta. Masyarakat dapat berkunjung ke FKY mulai pkl. 15.00 WIB setiap harinya dan berbelanja kerajinan dan produk-produk unik sekaligus menikmati wisata kuliner di Pasar Seni FKY. Selain itu berbagai agenda kegiatan juga digelar sebagai rangkaian kegiatan diantaranya Bioskop FKY dan Diskusi Seni yang mengambil lokasi Kampung Mataraman. (ZP/05)