KEIN Tekankan Kebijakan Pemerintah Agar Lebih Akomodir Kepentingan Nasional
SEMARANG- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menekankan kebijakan pemerintah harus lebih mengakomodir kepentingan nasional demi kedaulatan ekonomi Indonesia.
Terlebih, saat ini Indonesia sedang mengalami tekanan di sisi perdagangan oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat berencana akan mengkaji ulang kebijakan bea masuk untul 124 produk ekspor Indonesia.
Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta mengatakan, pemerintah harus mengantisipasi kondisi yang bisa memberikan efek negatif bagi perekonomian Indonesia. Menurutnya selama ini, perdagangan Indonesia dan Amerika terbilang baik dan patut dijaga.
“Kepentingan ini harus dijaga melalui kebijakan perlindungan terhadap pasar domestik,” kata Arif dalam kegiatan FGD bertema Sistem Ekonomi Pancasila di PO Hotel Semarang, Kamis (12/7).
Dikatakan, kebijakan yang dibutuhkan ini sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan ekonomi yang menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri, tidak tergantung pada bangsa lain. Beberapa ketergantungan yang dimaksud adalah impor bahan baku atau penolong yang masih cukup tinggi.
“Sangat penting National interest first. Indonesia harus mandiri dan yang paling utama adalah menjadi bangsa yang berdaulat secara ekonomi,” katanya.
Ditambahkan, saat ini perlu adanya penguatan ekonomi domestik, dengan mendorong ekonomi kerakyatan dan mengembalikan kekayaan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat sebagaimana dalam Pancasila.
“Sistem ekonomi dengan dasar Pancasila dianggap perlu sehingga kekuatan domestik dapat tercapai demi kemamnuran rakyat sebesar besarnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Tengah, Budiyanto, menambahkan, negara harus menjamin harga di pasar terjangkau oleh seluruh masyarakat.
“Intinya itu harga harus terjangkau oleh masyarakat. Negara perlu hadir untuk menjamin ini. Pembangunan ekonomi berorientasi keadilan sangat penting,” terangnya. (ZP/05)