Kisah Wahidi Kawal Penyaluran Gas dari Samudra hingga Terangi Seluruh Jawa dan Bali

SEMARANG – Cuaca di Kota Semarang, Jawa Tengah sangat cerah siang ini Kamis 19 Oktober 2023. Wahidi yang bekerja di PT Kalimantan Jawa Gas yang berada di pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok masih terus memantau layar komputer di depannya.
Wahidi memiliki tugas yang sangat penting agar pasokan gas ke PLTGU ini aman, tanpa kendala sedikitpun.
Ia merupakan seorang Petugas Operasi dan Pemeliharaan di PT Kalimantan Jawa Gas yang menjadi pengawal keamanan jaringan pipa gas bumi dari Transmisi Kepodang sampai ke Tambak Lorok (Kalija 1).
Panjang pipa gas ini tidak main-main mencapai 200.019 kilometer yang berada di dalam laut maupun daratan.
Keamanan pipa dari kapal tanker, nelayan, maupun hal lainnya lainnya selalu dipantau oleh Wahidi agar tidak terjadi masalah.
“Tugas saya membantu tim memantau kondisi jaringan pipa yang ada di area. Mulai dari memandu kapal, kita bantu misal ada indikasi kapal yang lepas jangkar ke area pipa, kita arahkan agar menjauh,” kata Wahidi.
Ia mengatakan, jika kapal tanker ini lepas jangkar dan mengenai pipa akan sangat berbahaya, sehingga terus dilakukan pengawasan.
“Komunikasi dilakukan bisa lewat radio, misalnya ada kapal tanker yang ada indikasi di atas jalur pipa akan kita kontak dengan harapan mereka menyingkir dari jalur itu, karena jalur berbahaya,” jelasnya.
Waktu kerja yang ia harus lakukan pun cukup panjang mencapai 12 jam per harinya. Ia baru bisa istirahat setelah dua jam memantau monitor komputer. Total ada 4 lebih layar yang ia pantau.
Di layar inilah akan terlihat pergerakan kapal dari radar yang sudah dipasang, sehingga berbagai jenis kapal akan terdeteksi.
Ia menyampaikan, pengawasan kapal yang ada di tas jalur pipa gas harus terus diamati agar senantiasa aman agar pasokan gas ke PLTGU ini lancar.
“Waktu kerja 12 jam, setelah 2 – 3 jam akan sekali keluar untuk istirahat cari angin, karena mata itu kan lelah, dan ruangan tidak boleh kosong sehingga bergantian shift,” ungkapnya.
PT Kalimantan Jawa Gas ini menyediakan jasa pengangkutan gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas bumi ke lokasi-lokasi pengguna, salah satunya di PLTGU Tambak Lorok yang merupakan pelanggan utama.
PLTGU Tambak Lorok menjadi pembakit listrik yang menggunakan gas bumi untuk operasionalnya, agar bisa terus beroperasi untuk menerangi seluruh wilayah Jawa dan Bali, terutama di Jateng.
PJ Manajer Operasi dan Pemeliharaan PT Kalimantan Jawa Gas, Valandra Leonardo menambahkan, PT KJG sudah memasok gas bumi ke PLTGU Tambak Lorok sejak Agustus 2015 lalu.
Awalnya, PLTGU ini menggunakan solar sebagai bahan bakar penggerak mesin, namun dialihkan ke gas yang mampu menghemat hingga triliunan.
“Peralihan solar ke gas bisa menghemat Rp 2 triliun per tahun pada kapasitas saat itu di tahun 2015 – 2016,” jelasnya.***