Monumen Lokomotif dan Dancing Fountain Percantik Kota Lama Semarang
SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Pemerintah Kota Semarang meresmikan Monumen Lokomotif D 301 59 yang dihiasi dengan Dancing Fountain di Polder Stasiun Semarang Tawang, Selasa (26/3/19).
Peresmian monumen lokomotif ini, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro bersama Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga sebagai Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L).
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, peresmian tersebut menjadi wujud nyata PT KAI untuk ikut bersinergi dalam revitalisasi wilayah Kota Lama Semarang, sehingga wilayah tersebut kian cantik dan mengundang wisatawan.
Adapun Polder Stasiun Semarang Tawang merupakan tanah milik PT KAI yang diperuntukan sebagai polder resapan air untuk mengurangi banjir di wilayah Kota Lama.
“PT KAI mempersembahkan sebuah monument lokomotif untuk melengkapi tampilan kota lama yang lebih eksklusif, mengingat pemerintah kota Semarang masih fokus pada revitalisasi Kota Lama,” kata Edi dalam peresmian monumen lokomotif tersebut.
Dikatakan, monumen itu sekaligus sebagai wujud untuk mengenang beroperasinya lokomotif seri D 301 59 di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia mulai tahun 1962. Pada tahun 1962-1963, sebanyak 80 lokomotif didatangkan dari Pabrik Fried Krupp Jerman oleh DKA (Djawatan Kereta Api) untuk melayani kereta api penumpang maupun kereta api barang di wilayah pulau Jawa.
Lokomotif yang dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam dengan di topang mesin diesel berdaya 340 HP ini, beberapa unit masih beroperasi untuk keperluan dinas langsir di stasiun-stasiun besar di pulau jawa dan kereta api wisata di Museum KA Ambarawa.
Ditambahkan, lokomotif yang digunakan sebagai monumen itu telah beroperasi kurang lebih selama 52 tahun di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia. Tercatat pada bulan April tahun 2014 lalu, lokomotif ini dinyatakan sudah tidak siap operasi dan mangkrak di emplasemen Depo Lokomotif Semarang Poncol.
“Melihat hal tersebut, PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang berinisiatif untuk menjadikannya sebuah monumen di area kota lama yang juga menjadi salah satu ikon di Kota Semarang lengkap dengan hiasan Dancing Fountain,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi, atas peran PT KAI yang telah ikut menambah ikon baru bagi Kota Lama Semarang itu.
“Kami sangat mengapresiasi PT KAI yang sudah membangun monumen tersebut, ini menjadi amunisi baru bagi Kota Lama kian cantik. Kedepan tinggal melengkapi lagi dan mengintegrasikan, serta membenahi sedikit-sedikit lagi, seperti pohon-pohon, lampu, dan pedestriannya,” tandasnya. (ZP/05)