Musim Hujan, Banjarnegara Rapatkan Barisan Tanggap Bencana
BANJARNEGARA – Seluruh elemen Pemerintah Kabupaten Banjarnegara diinstruksikan untuk siap siaga, dalam rangka mengantisipasi potensi bencana. Langkah-langkah antisipasi bencana oleh instansi yang terlibat, harus terpadu dan sinergis, mengingat berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Banjarnegara mulai memasuki musim hujan, pada November 2024 hingga Januari 2025
Pesan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi, dalam acara Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Musim Hujan Tahun 2024/2025 di wilayah Kabupaten Banjarnegara, di Pringgitan rumah dinas Bupati Banjarnegara, Selasa (5/11/2024).
Masrofi mengingatkan para camat sebagai penguasa wilayah, untuk siap sedia dengan memanfaatkan alat komunikasinya.
“Kita siap sedia mengantisipasi bencana, dan meminta keterpaduan dalam koordinasi yang baik dan cepat. Laporkan secara berjenjang ke tingkat kabupaten atau tingkat provinsi. Tanggap cepat, lapor, dan siaga bencana, update terus informasi BMKG lewat BPBD dan instansi terkait, serta perlunya keterpaduan dan kesiapan logistik,” tegasnya.
Masrofi juga meminta warga Banjarnegara untuk waspada terhadap segala potensi bencana, sekecil apa pun.
“Syukur-syukur tidak terjadi bencana, karena apabila terjadi bencana itu mahal harganya, juga kasihan masyarakat. Tentu saja masyarakat agar dapat mengantisipasi, misal apabila ada rekahan tanah dan lain sebagainya, maka untuk segera melaporkan, sehingga kita dapat meminimalisasi risiko, dengan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengungsi dulu” ujar Masrofi.
Menurutnya, bencana di Banjarnegara tidak hanya terjadi beberapa saat, namun sering terjadi. Ia yakin BPBD setempat telah terbiasa menghadapi berbagai kejadian bencana di Banjarnegara, sehingga cepat tanggap.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, menyampaikan, memasuki musim penghujan, kondisi wilayah Kabupaten Banjarnegara harus diwaspadai.
“Musim hujan tahun ini terjadi pada akhir Oktober, dan puncaknya pada bulan November-Desember, dengan intensitas tinggi dan sangat tinggi atau lebat, dan sangat lebat. Dengan kondisi hujan yang tinggi dan sangat tinggi, akan membawa potensi bencana hidrometrologi baik tanah longsor, banjir, angin puting beliung, petir, angin kencang, dan sebagainya,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, menyampaikan tindak lanjut penanganan bencana pada musim kemarau, yang telah dilakukan.
Ia merinci, terhitung sampai awal November 2024, pihaknya telah menyalurkan (dropping) air bersih ke 22 desa dan 2 kelurahan di 10 kecamatan yang ada di Banjarnegara. Total air bersih yang dikirimkan sebanyak 2.386.800 liter atau 493 tangki, dengan penerima manfaat sebanyak 3.447 kepala keluarga.
Tursiman juga melaporkan beberapa beberapa kejadian bencana yang menimbulkan kerugian di masyarakat, antara lain angin kencang di Desa Kalilunjar Kecamatan Banjarmangu dan Kecamatan Pagedongan. Ada pula tanah longsor di Desa Karangkobar Kecamatan Karangkobar, dan Desa Kincang Kecamatan Rakit. Lalu, pergerakan tanah di Desa Metawana Kecamatan Pagentan.