PIMAJT Bagikan 1.175 Paket Sembako kepada Duafa Kota Semarang
SEMARANG — Pengurus Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) membagi bingkisan paket sembako sebanyak 1.175 kepada duafa warga Kota Semarang, Sabtu (9/6). Penerima yang rumahnya berada di sekitar MAJT diserahkan di Aula MAJT Jalan Gajah Semarang, sedang yang rumahnya jauh dari masjid diantar pengurus PIMAJT ke rumah penerima.
Penyerahan paket sembako dilakukan oleh Ketua PIMAJT Dr Nur Kusuma Dewi Noor Achmad, MSi dan juga Ketua DPP MAJT Dr KH Noor Achmad.
Nur Kusuma Dewi mengatakan program berbagi paket sembako pada bulan Ramadan adalah program rutin PIMAJT sejak sepuluh tahun lebih lalu. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu kaum duafa, termasuk anggota PIMAJT. Karena anggota PIMAJT juga ada yang tergolong duafa.
“Anggota PIMAJT ada lebih 500 orang. Kegiatan rutin kami adalah pengajian setiap Jumat Wage pukul 13.00-15.00 di Plataran MAJT. Dari sekian ratus anggota itu ada yang masuk golong duafa. Momentum Ramadan inilah saatnya diantara kita saling membantu,” katanya disela-sela penyerahan bingkisan.
Menurutnya, dana yang digunakan untuk pengadaan paket sembako tersebut berasal dari anggota PIMAJT, para donator baik secara individu atau lembaga yang tidak terikat. Dan dari tahun ke tahun jumlah dana yang terkumpul juga bertambah. “Alhamdulillah, dari tahun ke tahun jumlah dana terkumpul bertambah. Tahun kemarin sekitar Rp 80 juta lebih sedikit, sekarang Rp 90.950.000. Dengan demikian jumlah paket juga bertambah. Tahun kemarin 1.030 sekarang 1.175 paket,” beberanya.
Disisi lain, Nur Kusuma Dewi mengatakan, program PIMAJT selain memberikan bingkisan pakat semabako saat Ramadan juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu, pada bulan Muharram. “Terakhir kemarin hampir 400 anak yatim kita berikan santunan. Usia anak yatim kami batasi maksimal 13 tahun,” katanya.
Sementara, Ketua DPP MAJT Dr H Noor Ahmad menyambut baik kegiatan social yang dilakukan oleh PIMAJT tersebut. Dia berharap, kegiatan tersebut bisa istiqomah dan jumlahnya juga terus bertambah. “ Ada banyak manfaat dari kegiatan itu. Selain siar, menolong kaum duafak, juga memberi kesempatan kepada yang mampu untuk menyisihkan sedikit rejekinya untuk orang lain. Bulan Ramadan memang waktu yang tepat untuk meningkatkan amal soleh,” ucapnya. (zp/03)