Program MBG Disosialisasikan di Papua Barat, Pemerintah Tegaskan Komitmen Pemerataan Gizi

Manokwari – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan kepada masyarakat, kali ini menyapa wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Sosialisasi program MBG ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman publik mengenai tujuan utama MBG, sekaligus menjawab berbagai isu yang sempat mencuat di tengah masyarakat.
Acara sosialisasi yang diinisisasi DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) ini betempat di Gedung Cafe Mola Reremi pada Jumat, (14/11). Sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Obet A Rumbruren, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Gusti Yudha Prasetya, serta para peserta yang merupakan warga setempat.
Dalam kesempatannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Obet A Rumbruren menegaskan bahwa Program MBG merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat secara merata. Ia menyebut bahwa pelaksanaan di lapangan memang masih menghadapi sejumlah tantangan, tetapi hal tersebut merupakan bagian dari proses penyempurnaan program.
“Setiap program berskala nasional membutuhkan waktu dan langkah bertahap untuk mencapai hasil yang benar-benar optimal. Tidak mungkin sebuah program langsung sempurna pada saat pertama kali dijalankan, namun pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaikinya,” ucap Obet A Rumbruren.
Saat ditanyai pemberitaan mengenai dugaan kasus keracunan dalam pelaksanaan program, Obet menegaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah hal yang disengaja. Pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan sistem pengawasan. “Transparansi dan perbaikan sistem akan terus dilakukan demi memastikan bahwa pelayanan gizi melalui SPPG benar-benar aman, layak, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Gusti Yudha Prasetya, dari Direktorat Promosi & Edukasi Gizi BGN menjelaskan bahwa MBG disusun berdasarkan empat prinsip utama: pemenuhan kalori, keseimbangan gizi, kebersihan, dan keamanan pangan. Ia menyebut bahwa program ini merupakan jawaban atas berbagai persoalan gizi yang masih dihadapi Indonesia.
“Setiap menu dalam Program MBG dirancang berdasarkan kebutuhan gizi anak di berbagai tahap usia sehingga manfaatnya dapat diterima secara maksimal dan mendukung tumbuh kembang mereka secara menyeluruh,” jelasnya.
Pemerintah juga menegaskan bahwa Papua Barat telah memiliki sejumlah SPPG aktif yang menjadi tulang punggung pelaksanaan MBG di wilayah tersebut. Setiap keluhan dan masukan masyarakat akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan.*
