Tak Perlu Jajan, Siswa SD Jepang Bisa Nikmati Makanan Sehat Gratis

0

KUDUS – Peserta didik dan tenaga pendidikan di lingkungan SD 3 Jepang, Jl Mejobo 1, Kecamatan Mejobo, Kudus, menyambut dengan riang gembira adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekolah ini, sejak awal tahun sudah menanti pembagian makanan gratis setiap jam istirahat itu.

Kepala Sekolah SD 3 Jepang, Eko Mardiana mengatakan, program MBG mulai diterima di sekolah sejak 15 September 2025. Pihaknya pun menyatakan dukungannya karena memberikan dampah positif bagi siswanya. Seperti bisa sarapan makanan yang mengandung gizi secara bersama-sama di jam istirhat di sekolah.

‘’Kami sangat setuju adanya program pemenuhan gizi untuk anak-anak ini. Disisi lain, adanya MBG jam makan siswa jadi teratur,’’ ungkap Eko.

Diakui, sebelumnya para wali murid atau orang tua siswa sempat khawatir, menyusul di daerah lain banyak yang keracunan. Tetapi setelah diberi pemahaman atau edukasik para orang tua murid bisa menerima. Lantaran untuk saat sekarang penerima MBG belum semua siswa di Kudus.

‘’Kami pun meyakini penyedia MBG cukup berpengalaman atau bonafit dalam mengolah makanan karena berlatar belakang katering,’’yakinya.

Menurut Eko, siswa yang keracunan itu disebabkan beberapa faktor. Diantaranya pencernaan siswa tidak dapat menerima makanan dari penyedia MBG. Disisi lain, peristiwa itu merupakan sebuah musibah yang tidak dapat dihindari.

‘’Anak yang keracunan itu bisa saja tidak mampu menahan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Tapi jika dilihat, prosentase siswa yang keracunan terbiang sedikit, dibanding yang tidak keracunan,’’ tuturnya.

Eko memastikan, program MBG yang ada di SD 3 Jepang tidak ada kendala. Kendati, kedepannya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan lebih profesional. Salah satunya menyedikan MBG yang lebih bergizi dengan dipantau tim ahli gizi.

Sementara Salah satu orang tua siswa, Yuda Ani Sriwijayanti pun mengaku terbantu dengan adanya MBG ini. Sebab, meski setiap pagi menyediakan sarapan untuk anaknya, namun masakannya jarang dilirik oleh anaknya saat hendak berangkat sekolah.

‘’Jadi, adanya MBG ini anak saya bisa sarapan bersama teman-temannya dan dipantau oleh guru.”

Dia pun berhara, MBG ini terus berjalan demi anaknya bisa sarapan dengan gizi yang cukup. Soal isu keracunan, dia juga berharap tidak tejadi di SD 3 Jepang. Utamanya terhada anak tercintanya.

‘’Kami harapkan MBG ini jalan terus dan tidak ada yang keracunan. Sebab tidak mungkin katering itu menjual nama baiknya,’’ kata Ani.

Salah satu siswa Kelas VI SD 3 Jepang, Dafa mengaku senang bisa mendapatkan MBG. Sebab sisa uang sakunya bisa ditabung.

“Adanya MBG ini saya senang karena uang sakunya jadi tidak habis. Dan semoga makanannya enak terus dan ada buah anggur serta sayur bening,’’ tuturnya.

Senada, Dimas pun mengaku senang karena sejak ada MBG bisa hemat uang saku. Dia mengaku makanan yang diterima, rasanya juga enak serta ada buahnya.

’’Sejak ada MBG ini, uang saku yang diberi orang tua sebanyak Rp10 ribu, paling habis Rp2 ribu,’’ pungkasnya.

Seperti diketahui, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), sangat getol menyukseskan program unggulan presiden Prabowo ini. Mereka gerak cepat dengan mendorong semua SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Gubernur juga meminta semua daerah membentuk posko penanganan KLB (Kondisi Luar Biasa) MBG dengan membuka hotline pengaduan.

Hotline aduan program Makan Bergizi Gratis (MBG) provinsi bisa melalui nomor 0811-2622-000 dan Call center JNN 150945. Call Center SaberMaya Dinkes Kota Magelang di nomor 0851-4835-8535, Lapor Cepat Dinkes Kabupaten Banjarnegara di 0812-2900-1003, Hotline MBG Kabupaten Blora di 0811-2655-601, dan Hotline MBG Kota Pekalongan di 0852-2615-0966.*

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights