Terorisme Terus Terjadi, FKPT Jateng Waspada Terhadap Menguatnya Radikalisme di Kampus
SEMARANG- Keberadaan lembaga BNPT dalam pemberantasan tindak pidana terorisme di Tanah Air semakin kuat, pasca disahkannya UU Antiterorisme pada sidang paripurna DPR, 25 Mei 2018.
Kini BNPT menjadi leading sector yang bertugas antara lain menetapkan strategi kesiapsiagaan-nasional dalam penanggulangan terorisme.
Demikian dikatakan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Dr Hj Andi Intang Dulung Mhi, pada Monitoring Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT di Semarang (26/5/2018).
Menurut dia, konsekuensi atas disahkannya UU tersebut tugas-tugas BNPT termasuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di semua provinsi menjadi semakin berat, sehingga diperlukan keserasian langkah bersama yang masif untuk mencegah terorisme di Tanah Air.
“FKPT Jateng agar semakin fokus melaksanakan tugas pokok yakni mencegah terorisme di provinsi ini. Mengingat bibit-bibit radikalisme-terorisme kini cenderung berkembang termasuk di lingkup perguruan tinggi. Semuanya patut mendapatkan perhatian serius, ” tegasnya.
Kegiatan bertema “Bersama Kita Tingkatkan Kinerja FKPT Jawa Tengah”, tersebut dihadiri segenap pengurus FKPT Jateng yang diketuai Dr Budiyanto SH. Mhum.
BNPT membentuk FKPT di seluruh provinsi strateginya merekrut para tokoh masyarakat, tokoh agama, kalangan profesional, termasuk tokoh kampus sebagai pengurus, harapannya agar mampu memasifkan sosialisasi tentang pencegahan radikalisme-terorisme lewat pendekatan kontraradikalisasi dan deradikalisasi.
“Ini tugas mulia, karena untuk menyelamatkan dan melindungi masyarakat dari pengaruh dan ancaman terorisme. Alhamdulillah, FKPT Jateng termasuk yang mampu menjalankan peran dan fungsi secara dinamis dan baik. BNPT memberi apresiasi yang tinggi untuk FKPT Jateng,” katanya.
Dia mengatakan, FKPT harus menjalankan sejumlah hal tahun ini, seperti memasifkan sosialisasi ke kabupaten kota, di luar ibukota provinsi. Harapannya agar sasaran yang digarap semakin meluas. Selama ini sosialisasi terkonsentrasi di ibukota provinsi yang pengaruhnya kurang signifikan, baru menjangkau 0,25 persen dari sasaran.
Ketua FKPT Jateng Dr Budiyanto, mengatakan untuk memaksimalkan peran dan fungsi, yaitu dengan mengembangkan pola kerja sama dan koordinasi strategis dengan elemen masyarakat. Seperti kerja sama dengan KNPI, kalangan organisasi kemasyarakatan pemuda, Forkompimda juga ormas keagamaan dan lain lain. (zp/03)