Pengguna Kereta saat Mudik dan Balik di Daop 4 Semarang Mengalami Kenaikan
SEMARANG – Minat masyarakat untuk menggunakan kereta api (KA) untuk mudik dan balik Lebaran 2019 ternyata sangat tinggi. Dari data yang dimiliki PT KAI Daop 4 Semarang, untuk penumpang naik mengalami kenaikan sebesar 7% dan penumpang turun sebesar 5% dibandingkan pada tahun lalu.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, secara kumulatif kenaikan penumpang yang naik pada tahun ini mencapai 518.925 penumpang, sementara penumpang turun di seluruh stasiun yang ada di wilayah Daop 4 Semarang, sebesar 542.550 penumpang.
“Kenaikannya cukup tinggi yakni 7 persen untuk penumpang yang naik, dan 5 persen penumpang yang turun,” katanya Senin (17/6/19).
Dijelaskan, dibandingkan tahun lalu pada periode masa mudik dan balik Lebaran,jumlah penumpang naik sekitar 483.637 penumpang. Sementara untuk penumpang turun sebanyak 515.369 penumpang.
Sementara untuk puncak arus mudik sendiri terjadi pada Kamis (6/6/19) atau sehari setelah Lebaran dengan jumlah penumpang naik 29.353 penumpang. Sementara untuk penumpang turun, jumlahnya 31.500 penumpang.
“Pada tahun lalu puncak arus mudik hari kedua Lebaran dengan jumlah penumpang naik 26.043 dan penumpang turun 29.143 penumpang,” jelasnya.
Untuk data puncak penumpang pada arus balik terjadi pada H+3 Lebaran atau Minggu (9/6/19) yang jumlahnya mencapai 31.877 untuk penumpang naik dan 30.043 untuk penumpang turun.”Sebelumnya prediksi kami sebesar 3 sampai 5 persen, ternyata lebih tinggi dari perkiraan kami,” tambanya.
Sementara itu, Executive Vice Presiden PT KAI Daop 4 Semarang, Muhammad Nurul Huda menjelaskan, jika kenaikan jumlah penumpang KA ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah adanya penambahan jumlah KA dan ketersediaan tempat duduk yang dilakukan oleh PT KAI. “Ini menunjukkan besarnya animo masyarakat menggunakan KA,” katanya.
Disinggung apakah ada korelasi tingginya penumpang KA, dengan mahalnya tiket pesawat sehingga pemudik pesawat berpindah menggunakan KA, Huda berdalih diduga ada keterkaitan sehingga ada penambahan jumlah penumpang KA.
“Kami tidak melakukan survey secara langsung, namun diduga ada ada korelasi untuk KA tujuan tertentu,” tandasnya. (ZP/06)