BI Gelar Angkringan Digital 2022 di Candi Borobudur
ZONAPASAR.COM, MAGELANG – Bank Indonesia turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sektor pariwisata di Jawa Tengah. Dukungan tersebut salah satunya melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran dan ekosistem pendukung yang mengemuka di Angkringan Digital 2023 yang diselenggarakan pada 7 – 8 Juli 2023 di Taman Lumbini, Candi Borobudur.
Kegiatan yang digelar secara tematik mengusung tema “Peran Digitalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah melalui Pariwisata”. Pada kegiatan tersebut turut hadir Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra; Dadang Somantri, Plh Asisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, serta anggota Komisi XI DPR RI, Musthofa dan Fathan Subchi.
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Prumanto Joewono menyampaikan, terjadi perubahan tren pariwisata pasca pandemi menjadi quality tourism, yaitu kecenderung memilih wisata yang bersifat berkelanjutan, menghindari keramaian dan menekankan pada aspek budaya dan komunitas lokal. Bank Indonesia memiliki empat strategi untuk meningkatkan sektor pariwisata antara lain sinergi kebijakan, promosi dan investarsi melalui IRU RIRU GIRU, pemberdayaan UMKM pendukung, dan digitalisasi sistem pembayaran.
Berdasarkan hasil asesmen Bank Indonesia, salah satu destinasi wisata dengan penerapan quality tourism tertinggi adalah Taman Wisata Candi Borobudur. Digitalisasi sistem pembayaran di sektor pariwisata merupakan salah satu aspek penting dalam quality tourism.
Dikatakan, Bank Indonesia mendorong digitalisasi dan penguatan interoperabilitas sistem pembayaran di ASEAN. Peningkatan interoperabilitas sistem pembayaran melalui regional payment connectivity, memfasilitasi transaksi lintas negara, atau saat ini sudah diluncurkan QRIS Antarnegara yang telah bekerjasama dengan Thailand, Malaysia dan akan terus berkembang untuk negara ASEAN.
“Digitalisasi tersebut dapat meningkatkan wisatawan domestik dan internasional, serta meningkatkan perekonomian UMKM dan sektor pendukung pariwisata. Upaya tersebut juga diimbangi dengan peningkatan literasi dan edukasi sistem pembayaran digital untuk meningkatkan perlindungan konsumen,” katanya.
Dadang menyampaikan optimalisasi manajemen Taman Wisata Candi Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dilakukan salah satunya dengan pembatasan jumlah wisatawan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga dan merawat sebagai destinasi wisata berkelanjutan.
Dijelaaskan, pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambangkan 17 desa wisata di sekitar kawasan Borobudur untuk pengembangan pariwisata yang berfokus pada local wisdom. Sejalan dengan hal tersebut, Provinsi Jawa Tengah meningkatkan infrastruktur pariwisata, pembinaan pelaku usaha dan komunitas lokal, pembinaan pemandu wisata, serta wisata edukasi dan konservasi.
“Selain itu, aspek promosi dan ketersediaan sistem pembayaran digital ditingkatkan bekerjasama dengan industri jasa keuangan, marketplace, dan perangkat daerah terkait,” jelasnya.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menekankan beberapa langkah yang diambil Bank Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata, yaitu kerjasama dengan perusahaan teknologi dan lembaga keuangan untuk memperluas jaringan pembayaran digital di destinasi wisata, pendampingan UMKM melalui edukasi pemasaran dan onboarding digital, serta edukasi sistem pembayaran digital kepada masyarakat.
“Upaya digitalisasi sektor pariwisata di Jawa Tengah telah dilakukan dengan mendorong pengguna dan volume transaksi QRIS dan merchant QRIS yang didominasi UMKM, sebanyak 2,61 juta atau 98% dari total merchant QRIS di Jawa Tengah,” tukasnya.
Selain itu, lanjutnya, digitalisasi sektor pariwisata juga didorong dengan promosi destinasi pariwisata melalui aplikasi Jejak Wisata Sejarah (Jasirah) yang sudah diluncurkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi, mengapresiasi upaya Bank Indonesia meningkatkan perluasan sistem pembayaran digital di kawasan wisata. Fathan menekankan bahwa sistem pembayaran digital dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis, terutama bagi UMKM.
Wakil Ketua DPR RI, Musthofa, menyampaikan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi pariwisata yang beragam sehingga perlu sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Upaya yang perlu ditingkatkan salah satunya digitalisasi sistem pembayaran dengan perluasan akseptansi QRIS di daerah wisata yang diimbangi dengan peningkatan edukasi perlindungan konsumen.
Selain itu, turut hadir tokoh masyarakat, Ipda Herman Hadi Basuki (Pak Bhabin) yang menceritakan kemudahan berwisata dengan hadirnya sistem pembayaran digital di layanan sektor pariwisata dan ekosistem pendukung, serta tetap waspada.
Sebagai rangkaian kegiatan, upaya digitalisasi sektor pariwisata dari Bank Indonesia diwujudkan melalui aplikasi Jejak Wisata Sejarah (Jasirah) yang mengangkat jejak sejarah Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Islam di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, untuk mendorong pemberdayaan ekonomi dan UMKM sebagai sektor pendukung pariwisata, dilakukan penyerahan Program Dedikasi untuk Negeri kepada UMKM pangan strategis, Paguyuban Al Barokah, Kab. Semarang dan Gupon Sekar Langit, Kab. Magelang, serta penggerak ekonomi syariah, Ponpes Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Kab. Magelang.
Pada akhir rangkaian Angkringan Digital, dilaksanakan gelar wicara yang membahas Kartu Kredit Indonesia (KKI) sebagai solusi digitalisasi belanja barang dan jasa pemerintah daerah. KKI hadir sebagai wujud dari kemandarian nasional dan kedaulatan transaksi pemerintah. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Grup SP Ritel dan PUR Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati; Asisten Administrasi Umum, Dwi Wahyuni Haryati serta Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, Suharto Nur Cahyo.
Lebih lanjut, Angkringan Digital 2023 telah mendapat perhatian besar dari masyarakat Jawa Tengah. Kehadiran 2.000 pengunjung tersebut didorong dengan insentif tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur dengan pembayaran menggunakan QRIS. Upaya kesadaran digitalisasi sektor pariwisata juga dikemas dalam bentuk gelaran wicara, Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity, bazar UMKM dengan transaksi menggunakan QRIS dan pergelaran kesenian, yang turut didukung oleh pemerintah, industri, dan komunitas.(ule)