Pemprov Jateng Bangun Irigasi, 60 Petani Pekalongan Kini Tak Kesulitan Air

0

PEKALONGAN – Program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membawa dampak nyata bagi petani. Salah satunya adalah kemudahan air untuk mengairi sawah dan bisa meningkatnya hasil panen.

Seperti yang dialami para petani di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Setelah mendapat bantuan pembangunan irigasi tersier, petani tak lagi kesulitan mendapatkan air irigasi di area pertanian miliknya.

Kemudahan mendapat air tersebut membuat petani mampu meningkatkan kuantitas masa tanam. Bahkan juga mempengaruhi kualitas hasil panen.

Eko Supriyadi, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Krandon, mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan pembangunan irigasi, aliran air hanya mampu mengairi 20 hektare. Setelah ada jaringan irigasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kini 40 hektare lebih yang diairi.

“Ini sangat bagus dan sangat berguna bagi petani. Bahkan air yang mengalir dari jaringan irigasi itu, juga dapat mengairi sawah sampai ke desa tetangga,” kata Eko, Selasa, 11 November 2025.

Dijelaskan, hingga saat ini ada 60 lebih petani di desanya yang dapat memanfaatkan air dari saluran irigasi untuk mengairi sawahnya.

“Cerita petani kesulitan mendapatkan air, tidak ada lagi. Petani di sini sangat senang dan merasa diperhatikan pemerintah,” lanjutnya.

Rustayin, petani di Desa Krandon, mengatakan, bantuan saluran irigasi tersebut membuat air mudah dan hasil panen melimpah. Dari masa tanam hanya dua kali, kini bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Selain itu, hasil panen yang mulanya hanya 6 ton per hektare, bertambah menjadi 7 ton lebih.

“Saya sangat senang sekali. Dulunya tanam itu hanya dua kali, sekarang bisa tiga kali. Hasil panennya bisa mencapai 7 ton lebih per hektare. Dulu panennya 6 ton,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menyampaikan, bantuan ini sesuai dengan program Gubernur Ahmad Luthfi, Jawa Tengah menjadi daerah penumpu pangan nasional. Untuk itu, perlu dilakukan sejumlah program untuk mendorong terwujudkan hal tersebut.

“Salah satunya adalah program bantuan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Di tahun 2025 kami sudah menyelesaikan bantuan jaringan irigasi di sembilan kabupaten,” ungkapnya.

Ditambahkan, adapun nanti di perubahan ditambah lagi untuk 22 kabupaten/kota. Dari total bantuan jaringan irigasi tersier, ada 180 kelompok tani yang mendapatkan manfaatnya.

Selain jairngan irigasi, lanjut Fransisco, bantuan juga dilakukan dengan irigasi perpompaan. Saat ini sudah 15 kelompok tani yang menerima bantuan tersebut. Ada juga program petani zilenial, untuk proses regenerasi petani, sekaligus inovasi di dunia pertanian modern.

“Ini yang memang Pak Gubernur bantu, supaya ketersediaan yang ada bisa memaksimalkan lahan,” terangnya.

Pihaknya juga memastikan bahwa hasil panen di Jawa Tengah sudah mencapai 11.360.000 ton gabah kering.
“Secara angka, kita sebetulnya sudah melampaui dari target,” tandasnya.*

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights