Purwodadi Cocok Jadi Pengembangan Kawasan Industri
SEMARANG- Kalangan pengusaha menilai wilayah Purwodadi Jawa Tengah, cocok dijadikan pengembangan kawasan industri. Pasalnya harga tanah di wilayah tersebut masih terjangkau.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi mengatakan, pengusaha ingin harga tanah yang terjangkau untuk mengembangkan bisnisnya. Namun Kota Semarang memiliki harga tanah yang sudah sangat tinggi dibandingkan Purwodadi.
“Kita usulkan kepada pemerintah agar menyiapkan kawasan indutri, daerah seperti ke timur ini masih sangat potensial. Kalau orang datang ke kami (investor), kami sarankan ke timur, ke Purwodadi, karena infrastruktur sudah baik, jalannya baik, harga tanah relatif baik dari pada Kota Semarang yang sudah mahal,” ujarnya, Rabu (10/10).
Dikatakan, selain itu adanya calo-calo tanah juga kian memperparah mahalnya harga tanah. Calo akan berdatangan ketika dia tahu di daerah-daerah mana yang akan dikembangkan jadi kawasan industri.
“Kita ini bukan suatu rahasia umum. Orang atau calo-calo berkeliaran kalau daerah itu sudah ditentukan jadi daerah indutri, sehingga tanahnya mahal,” jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini harga listrik yang harus dibayar oleh pengusaha juga terlampaui mahal. Ia pun menyarankan agar pemerintah bisa menyediakan listrik murah.
“Harga listrik masih mahal. Kita usul supaya listrik pakai nuklir yang punya tenaga besar, karena indutri akan berkembang terus. Dan nuklir bisa menyediakan tenaga besar dengan harga murah,” ucapnya.
Disebutnya, pembangunan listrik tenaga nuklir di Indonesia memang masih menjadi perdebatan. Namun tidak bisa dipungkiri di Indonesia telah banyak tenaga ahli di bidang nuklir.
“Segi keamanan tak perlu risau, kita punya tenaga nuklir yang ahli-ahli. Kita tanya ahli di Batan. Di luar negeri sudah pakai nuklir dan harga listrik indutri lebih murah. Sekarang ini memang maisih jadi perdebatan, namun dari dunia usaha mengusulkan itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Prasetyo Aribowo mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jateng saat ini akan mengoptimalkan tujuh kawasan industri untuk menarik banyak investor. Ketujuh kawasan industri tersebut tersebar di beberapa daerah yakni Semarang, Demak, Kendal dan Cilacap.
“Tujuh kawasan industri besar terus kami pacu agar menarik banyak investor. Dengan banyaknya investor yang masuk diharapkan perekonomian di Jateng semakin meningkat,” jelasnya.
Dia melanjutkan, telah menginstruksikan kepada setiap Pemerintah Daerah (Pemda) tiap kabupaten/kota yang ada di Jateng untuk menyediakan kawasan industri untuk mendukung kemajuan ekonomi di Jateng. (ZP/05)