BREBES – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Brebes membuat empat kecamatan terdampak banjir dari luapan Sungai Pemali. Keempatnya adalah Larangan, Songgom, Wanasari, dan Brebes. Sebanyak 450 kepala keluarga terdampak bencana tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Brebes, Djoko Gunawan, menyebut, pihaknya telah menerjunkan personel dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk mengatasi dampak banjir tersebut terhadap masyarakat.
“Kami juga sudah menggerakkan semua potensi, termasuk tenaga kesehatan dari puskesmas, dapur umum, hingga tim tanggap darurat,” ujar Djoko, usai meninjau Dukuh Bayur, Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang yang terdampak banjir, Senin (20/1/2025).
Lebih lanjut, Pj bupati menjelaskan pemerintah segera melakukan langkah penanganan bencana, baik yang bersifat darurat maupun jangka panjang.
“Ada beberapa tanggul yang perlu ditangani dan anak sungai yang perlu ditinggikan. Ini menjadi prioritas karena banjir hampir terjadi setiap tahun,” tambahnya.
Di Batang, beberapa kecamatan terdampak banjir akibat hujan deras, pada Senin (20/1/2025). Wilayah terdampak banjir adalah Kecamatan Batang, Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono dan Gringsing.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Mohammad Fajeri, mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan darurat terhadap warga korban banjir di wilayah terdampak.
“Tadi malam kami bekerja sama dengan relawan dan pemangku kebijakan terkait, menangani korban terdampak banjir di Karangasem. Kami berikan paket logistik, seperti kebutuhan anak,” terangnya, saat ditemui di BPBD Kabupaten Batang, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum.
“Saat ini dapur umum sudah didirikan di Proyonanggan Tengah, segera akan didirikan lagi di Cepagan Warungasem,” tegasnya.
Ditambahkan, banjir juga membuat jembatan Kali Belo yang menghubungkan Kecamatan Tersono dan Bawang roboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang segera menyiapkan jembatan darurat agar lalu lintas warga tidak terhambat.
“Ini masih dalam kajian dan rencananya segera dibangun jembatan darurat, untuk membantu transportasi warga setempat,” bebernya.
Fajeri juga mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda wilayah Batang. Telebih, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari.
“Kami sudah menyiagakan 15 posko di 15 kecamatan serta 1 posko di BPBD,” terangnya.
Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pemkab yakni akan melakukan menormalisasi sungai, dan anak² sungai lainnya, serta pembenahan atau peninggian tanggul sungai. Untuk dapur umum di kantor BPBD.