Dewan Nilai Bank Jateng Belum Bisa Manjakan Nasabahnya
CILACAP– Sebagai salah satu BUMD milik Pemprov Jateng, Bank Jateng termasuk BUMD sehat yang mampu memberikan PAD sebagaimana yang ditarget.
Namun Komisi C DPRD Jateng memiliki penilaian sendiri terhadap Bank Jateng. Dari segi capaian kerja memang cukup berhasil, namun dari sektor pelayanan terhadap nasabah, masih banyak yang harus ditingkatkan.
Ketua Komisi C DPRD Jateng Asfirla Harisanto meminta jajaran Bank Jateng untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, yakni memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Ini harus dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan nasabah dan sekaligus untuk menggaet nasabah baru, mengingat persaingan bank sangat ketat.
Hal tersebut dikatakan saat rombongan Komisi C DPRD Jateng melakukan kunjungan kerja ke Bank Jateng Cabang Cilacap di Cilacap Selasa (6/2). Rombongan dewan diterima oleh Kepala Bank Jateng Cabang Cilacap Isnu Widiyantoro dengan beberapa stafnya.
“Bank lain terus berlomba-lomba meningkatkan pelayanan. Mereka berusaha memanjakan nasabahnya. Menyedikan fasilitas yang memudahkan
Sekretaris Komisi C DPRD Jateng Tetty Indarti menambahkan, Bank Jateng harus memahami kondisi dan keinginan nasabah, seperti dalam kemudahan bertransaksi berbasis IT. Hal itu mengingat di Cilacap banyak pengusaha besar dan uang yang beredar juga tidak kecil jumlahnya. Kondisi itu tentu membutuhkan layanan yang memudahkan mereka bertransaksi tanpa beranjak dari tempat atau cukup dengan satu klik di gadget.
“Sebelum di sini, sudah saya sampaikan ke Pimpinan Bank Jateng Cabang Kebumen kemarin, saya yakin semua nasabah akan senang juga bisa bertransaksi dengan mudah dan nyaman tanpa harus keluar rumah, misalnya bisa bertransaksi online, pake M-Banking atau Internet Banking. Dari rumah sudah bisa bertransaksi,” tutur Politikus Partai Demokrat itu.
Anggota Komisi C DPRD Jateng Muhammad Rodhi meminta layanan nasabah di Bank Jateng ditingkatkan sesuai era IT. Dan untuk waktu rekonsiliasi ATM, agar Bank Jateng juga mengundurkan waktunya. Selama ini, waktu rekonsiliasi yang biasanya pukul 22.00 WIB diundur pukul 00.00 atau setelah lewat tengah malam.
“Waktu rekonsiliasi ATM yang selama ini dilakukan pukul 22.00 WIB itu kurang pas, karena masih banyak nasabah yang harus melakukan transaksi. Sebaiknya, rekonsiliasi diundur tengah malam, karena saat rekonsiliasi ATM tidak bisa berfungsi,” kata politisi PKS itu.
Anggota Komisi C lainnya dari Fraksi PAN Mustholih meminta agar Bank Jateng Cilacap mulai melirik dan merangkul warga atau khususnya nelayan di Kecamatan Kampung Laut. Sampai saat, warga di kan itu belum tersentuh. Padahal di wilayah itu, penduduknya banyak dan denyut ekonomi juga bagus. Dari 25 kecamatan yang menjadi wilayah operasional Bank Jateng Cabang Cilacap, Kecamatan Kampung Laut belum disentuh.
“Saat ini warga di daerah itu juga sudah bertambah banyak. Sehingga, uang yang beredar pun bertambah banyak, terutama saat nelayan panen lobster atau kepiting,” kata anggota dewan dari Cilacap ini.
Menanggapi saran, masukan dan kritik Komisi C DPRD Jateng itu, Pimpinan Cabang Bank Jateng Cilacap Isnu Widiyantoro menyampaikan terima kasih dan menyatakan tekad untuk meningkatkan pelayanan.
“Saat ini, manajemen sedang bersiap meluncurkan layanan internet dan mobile banking. Untuk rekonsiasi ATM nanti kita komunikasikan dengan kantor pusat,” katanya.
Untuk diketahui, kinerja keuangan Bank Jateng Cabang Cilacap selama 2017 relatif bagus atau bertumbuh di atas 10 persen secara tahunan (Year on Year) seperti cabang lain yang telah dimonitor pada awal 2018 ini yakni cabang Magelang Kota, Demak dan Kebumen. Cabang Cilacap itu memiliki aset yang bertumbuh 12,08% dari Rp 868,691 miliar (2016) mq wenjadi Rp 973,600 miliar (2017).
Sedangkan dana masyarakat yang dihimpun, bertumbuh 21% dari Rp 707,397 miliar menjadi Rp 855,980 miliar dan kredit yang disalurkan bertumbuh 16,44% dari Rp 881,779 miliar menjadi Rp 1,026 triliun. Adapun pertumbuhan hasil usahanya 9,57% dari Rp 63,815 miliar menjadi Rp 69,922 miliar.
(ZP03)
Bank jateng hanya mencari nasabah dr pegawai negri…yg langsung potong gaji.
Sec otomatis tdk ada problem ktika cek BI.
Sdg swasta msh tebang pilih..hnya dgn modal BI CECKING..tanpa lihat knpa terlmbt.
Hmm hmm no chalenge…