Dinkes Jateng Akan Kembali Distribusikan Rapid Test

0
Istimewa.

SEMARANG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah akan kembali mendistribusikan alat pendeteksi cepat virus Corona (Rapid Diagnostic Test) ke kabupaten dan kota. Hingga saat ini sudah ada 87 orang dinyatakan positif mengidap Covid-19, dari hasil pemeriksaan tersebut.

“Senin rencananya akan kita distribusikan RDT ke kabupaten dan kota. Tapi selesaikan dulu yang sudah ada. Hingga saat ini, kita sudah melakukan Rapid test ke 4.722 orang. Hasilnya, 87 orang atau 1,8 persen dinyatakan positif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, menjawab pertanyaan pewarta, di kantornya, Jumat (10/4/20).

Ditambahkan, Jawa Tengah mendapatkan jatah RDT sebanyak 8.400 alat dari pemerintah pusat. Dalam pemeriksaan RDT pihaknya melakukan skala prioritas pada tiga kelompok rentan terinfeksi Covid-19. Mereka adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP), tenaga medis yang bersinggungan langsung dengan pasien positif terinfeksi Virus Corona, dan warga yang kontak erat dengan orang yang dinyatakan pasien positif Corona.

Hal itu, menurut Yulianto, untuk mengetahui seberapa luas persebaran penyakit ini. Sehingga, petugas dapat mengambil langkah penelusuran terhadap orang yang diindikasikan kontak dengan pengidap Covid-19.

“Kita melakukan Rapid test secara terstruktur, tidak acak. Hal ini untuk mengetahui surveilance penyebarannya sampai mana dan seberapa tinggi prevalensi atau insidensinya,” katanya.

Yulianto mengungkapkan, selain metode RDT pihaknya juga masih melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab Test. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan.

Namun, keterbatasan kuota laboratorium dalam melakukan tes PCR, mengakibatkan terjadi antrean. Hingga saat ini, Pemprov Jateng melakukan tes tersebut di dua tempat yakni, Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (BBPPVRP) Salatiga. Satu tempat lagi berada di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Yogyakarta.

“Untuk hasil PCR, di BBPPVRP Salatiga bisa menjalankan tes sebanyak 40 spesimen per hari. Kalau BBTKLPP Yogyakarta 20 spesimen. Per hari sekitar 60 spesimen yang dites. Oleh karena itu kita sedang running (mempersiapkan) di Rumah Sakit UNS, (RSUP dr) Kariadi dan (RSUD dr) Moewardi,” paparnya.

Dalam pemeriksaan swab tenggorokan, diperlukan laboratorium molekuler khusus. Kendalanya, belum banyak laboratorium dengan spesifikasi tersebut di Jawa Tengah. Ia berharap dengan otomatisasi alat, peningkatan kapasitas tes PCR dapat bertambah.

Yulianto menambahkan, bila sesuai rencana Jateng juga akan mendapatkan tambahan alat PCR, dari pemerintah pusat. Namun, ia tak bisa memastikan kapan alat tersebut akan sampai di Jawa Tengah.

Sementara itu, berdasar data per Kamis malam, kasus postif Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 144 orang. Rinciannya, 104 orang tengah dirawat, 22 orang meninggal karena virus tersebut dan 18 orang dinyatakan sembuh. Adapun jumlah ODP mencapai 19.302 orang, sedangkan jumlah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) mencapai 424 orang yang dirawat. (ZP/06)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights