Dishub Jateng Akan Reaktivasi Jalur Kereta Semarang Hingga Rembang
SEMARANG- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah akan melakukan reaktivasi rel kereta api dari Kota Semarang menuju ke Kabupaten Rembang selambat-lambatnya tahun 2023 nanti. Adapun, reaktivasi dari Semarang menuju ke Rembang berjarak lebih dari 100 kilometer.
Kendati demikian, rencana ini dapat saja maju mengingat pemerintah di kabupaten/kota menginginkan reaktivasi segera dilakukan. Pasalnya, dengan reaktivasi rel perekonomian masyarakat bisa terdongkrak dengan adanya jalur baru kereta api.
Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Fajar Rahmat mengatakan, jalur Semarang – Rembang menjadi prioritas dari Dishub. Sebab, jalur tersebut akan mengurangi beban jalur Pantura yang kian padat.
“Jalur Semarang – Rembang akan menjadi prioritas, ini didukung dengan perencanaan reaktivasi yang telah tertampung di Bappeda tinggal menunggu langkah selanjutnya,” kata Fajar Selasa (28/8).
Dijelaskan, untuk pengerjaan tahap pertama rekativasi rencananya akan dilakukan dari Semarang menuju ke Pati. Sementara untuk tahap berikutnya baru menyambung dari Pati menuju ke Rembang.
Dia melanjutkan untuk pembebasan lahan, sejauh ini belum menerima aduan dari pemerintah daerah terkait adanya sengketa. Sebab, Pemda di 5 kabupaten mendukung penuh adanya reaktivasi ini.
“Reaktivasi rencananya akan dilakukan dari Semarang menuju Pati terlebih dahulu baru dilanjutkan dari Pati ke Rembang. Kini semua masih dalam tahap persiapan tinggal menunggu Detail Engineering Desain (DED) dari Kementrian Perhubungan,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Pati, Haryanto mendukung penuh rencana Dishub Jateng yang akan melakukan reaktivasi jalur kereta api dari Semarang hingga Kabupaten Rembang tersebut.
Haryanto mengatakan, sudah sejak lama menginginkan agar bekas jalur kereta api sepanjang Semarang hingga Rembang bisa difungsikan kembali. Bahkan, Pihaknya mengaku telah berbicara dengan Gubernur Jateng dan mengirim surat ke Kemenhub agar keinginannya tersebut bisa terealisasikan.
“Kami menghendaki agar jalur kereta dari Semarang, Demak, Kudus, Pati, dan Rembang bisa dibuka akses kereta kembali, sehingga pelaksanaan kereta bisa mengakhiri kemacetan lalulintas. Kemudian bisa juga mengurangi kerusakan jalur dan macet di pantura,” ujar Haryanto.
Dikatakan, sebagai pemerintah daerah pihaknya tentu akan menyukseskan rencana tersebut dengan menyiapkan segala keperluan lahan di jalur kereta tersebut. Dia pun berharap, reaktivasi bisa segera terwujud dan tidak terlalu lama dari target.
“Untuk lahan ada titik yang perlu dikomunikasikan, ada daerah yang jalur relnya tidak dipakai akan kita komunikasikan,” ucapnnya.
Sementara itu, Pakar transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengungkapkan, sejauh ini di Pati banyak para pedagang ikan yang menggunakan truk untuk mengantar ikan dari Pati ke Jakarta. Padahal menurutnya jarak sejauh 500 kilometer sudah tidak efisien jika harus ditempuh menggunakan truk, sehingga reaktivasi jalur kereta memang sudah harus dilakukan.
Dia pun menyebut, target reaktivasi yang dilakukan bisa sesuai target asalkan pemerintah provinsi Jateng betul-betul menjaga komitmen yang sudah ada.
“Semua saling menjaga, provinsi juga harus menjaga ketetapan itu terus. Dan semangat jangan sampai berhenti di tengah,” pungkasnya. (ZP/05)