Ganjar Inginkan Sampah di Jateng Diolah Jadi Listrik

SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengintruksikan para Camat untuk melakukan pemberdayaan dan pemanfaatan sampah. Pasalnya sampah yang ada di Jateng mencapai 15.000 ton setiap harinya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, persoalan sampah harus ditangani oleh semua lapisan, tidak terkecuali para ASN. Dia menginstruksikan para ASN agar bersih-bersih lingkungan kantor selepas senam bersama.
“Sampah yang ada di Jateng sangat banyak sampai 15.000 ton kita harus berembug untuk memanfaatkannya. Tidak lupa tiap ASN harus membersihkan lingkungan terutama tiap hari Jumat,” kata Ganjar dalam keterangan pers, Kamis (9/8).
Bukan tanpa sebab Ganjar menghendaki keterlibatan semua pihak dalam penanganan sampah, menurut data yang dia pegang sampah di Jawa Tengah tiap harinya mencapai sekitar 15.000 ton.
Sekitar 63% organik, 36% non organik dan 0,29% B3 (bahan berbahaya dan beracun). Menurut dia, prosentase sampah organik tersebut cukup untuk membuat tenaga listrik berbahan bakar sampah.
“Tapi bagaimana cara mengumpulkan jadi satu power plan berbasis sampah? Semarang pernah buat namun jumlah sampahnya tidak cukup untuk membuat tenaga listrik,” tambahnya.
Kalau Semarang Raya, lanjutnya, perlu dipikirkan lagi sistem transportasi pengangkut sampah ke sentra pengumpulan.
“Salatiga, Ungaran dan Demak sampahnya sudah dimasukkan namun masih belum cukup. Saya sudah melihat di Singapura dan Jerman dalam pengelolaan sampah sehingga bisa kita tiru,” katanya.
Lebih lanjut Ganjar meminta, agar mulai Jumat (17/8) para ASN memiliki jadwal membersihkan terminal, pasar, sungai dan ruang publik lainnya. Terkait peringatan Hari Lingkungan Hidup, Ganjar berharap para ASN mengurangi penggunaan plastik, termasuk penggunaan botol plastik dalam setiap acara. (ZP/05)