Hotel Tentrem Semarang Hadirkan Menu Papeda dan Air Guraka
*Merayakan Cita Rasa dari Timur Indonesia

ZONAPASAR.COM, SEMARANG — Aroma rempah dari kuah kuning berpadu dengan gurihnya ikan segar, menyeruak hangat dari dapur All Day Dining Hotel Tentrem Semarang, Senin pagi itu. Di sisi lain ruangan, secangkir Air Guraka mengepulkan uap jahe dan kacang kenari, minuman khas Maluku Utara yang menebar sensasi hangat dan menenangkan.
Tepat pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), Hotel Tentrem Semarang resmi meluncurkan dua menu khas Indonesia Timur, Papeda Ikan Kuah Kuning dan Air Guraka. Peluncuran ini bukan sekadar memperkenalkan cita rasa baru, tetapi juga menjadi perayaan akan kekayaan kuliner nusantara yang semakin langka ditemukan di hotel-hotel berbintang.
Acara dihadiri oleh Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, serta sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang hadir secara daring, dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta PHRI Jawa Tengah.
“Papeda adalah makanan sehat dan berserat tinggi, baik untuk pencernaan. Kami ingin menjadikan Hotel Tentrem sebagai hotel berciri khas Nusantara, dimulai dari meja makan,” ujar Irwan Hidayat.
Irwan bercerita, ide menghadirkan menu khas Maluku Utara ini muncul dua bulan lalu saat dirinya berbincang dengan Gubernur Sherly Tjoanda. Dari pertemuan itulah lahir keinginan untuk menghadirkan hidangan yang tak hanya lezat, tapi juga sarat makna budaya dan manfaat kesehatan.
“Papeda ini rendah kalori dan tinggi serat, bisa membantu menurunkan kadar gula darah serta melancarkan pencernaan. Kami ingin menu seperti ini menjadi identitas Hotel Tentrem, hotel yang membawa rasa dan cerita dari seluruh penjuru Nusantara,” tambahnya.

Hotel Tentrem pun berencana memperluas sajian ini ke cabang lain seperti Hotel Tentrem Yogyakarta, Jakarta, dan Hotel Chanti Semarang, sebagai bagian dari kampanye Kuliner Nusantara di Meja Tentrem.
Dalam perjalannya dari Semarang menuju Jakarta, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda menyampaikan, apresiasi mendalam terhadap inisiatif ini. Ia menilai langkah Hotel Tentrem merupakan bentuk nyata kolaborasi budaya antara daerah dan dunia perhotelan.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran menu khas Maluku di Hotel Tentrem. Rasanya sudah mendekati cita rasa aslinya. Ini langkah luar biasa untuk mempopulerkan dan mengembangkan kuliner Maluku Utara di kancah nasional,” ujar Sherly secara daring.
Ia menambahkan, kuliner bukan sekadar soal rasa, melainkan juga jembatan yang memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat timur Indonesia, tentang kesederhanaan, kebersamaan, dan kehangatan.
“Setiap piring Papeda adalah cerita tentang rumah, tentang laut, dan tentang tangan-tangan yang menjaga tradisi. Saya berharap inisiatif ini bisa menular ke hotel dan restoran lain di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Harlina Krismayanti, Kabid Kepemudaan dan Olahraga Dispora Jateng yang mewakili Gubernur Jawa Tengah menilai inovasi kuliner ini bukan hanya soal menambah variasi menu, tapi juga menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif.
“Menu ini membawa cerita panjang tradisi dan kearifan lokal. Dari nelayan hingga dapur hotel, semuanya terlibat dalam rantai ekonomi yang saling menguatkan,” ujar Harlina.
Senada dengan itu, Ketua PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan menyebut langkah Hotel Tentrem sebagai inspirasi bagi industri perhotelan lain.
“Semarang sudah jadi kota strategis dengan akses ke banyak wilayah timur. Sangat tepat jika hotel di sini menyajikan menu dari Maluku Utara. Ini memperkaya identitas kuliner kita dan memberi ruang bagi tamu untuk ‘pulang’ lewat rasa,” katanya.
Peluncuran menu ini menjadi penanda langkah baru Hotel Tentrem dalam merangkai harmoni antara cita rasa, tradisi, dan kebanggaan nasional. Dari sepotong Papeda dan seteguk Air Guraka, tersaji semangat yang sama, menghadirkan kehangatan dari Timur Indonesia, tepat di jantung Jawa Tengah.
Sementara, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda sebelumnya sudah di Semarang dan diagendakan turut hadir, namun mendadak harus ke Jakarta. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Andy F. Noya, tokoh publik putra kelahiran Indonesia Timur.(nan)
