
DIENG – Masyarakat yang tinggal di Desa Sembungan Dieng Wonosobo saat ini mengeluhkan tidak adanya fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diwilayahnya. Padahal ATM saat ini sangat dibutuhkan untuk kebutuhan penarikan uang dan transaksi perbankan lainnya.
Ini sebuah ironis ketika pemerintah menggencarkan industri pariwisata, namun Dieng yang merupakan salah satu objek wisata unggulan justru tidak dilengkapi dengan layanan perbankan.
“Selama ini kami masyarakat disini kalau mau cari ATM harus turun dulu ke Dieng sejauh 7 kilo meter. Itupun disana cuma ada satu. Sedangkan disini memang belum ada ATM,” ujar salah satu anggota Pokdarwis Sembungan Dieng Wonosobo, Abdul Wahid kepada zonapasar.com.
Menurutnya, ATM dibutuhkan saat hendak melakukan transfer ke pihak luar atau rekanan dalam mendukung aktivitas perekonomiannya. Misalnya dalam perdagangan penjualan hasil pertanian yang pembelinya di kota kota besar seperti Jakarta. “Pembayarannya kan kadang minta ditransfer, tidak tunai. Lha disitu kami kesulitan untuk menarik uang karena tidak ada ATM,” imbuhnya.
Tidak hanya ATM, di Desa Sembungan juga tidak ada satu pun fasilitas perbankan seperti kantor kas atau kantor layanan perbankan baik dari bank umum maupun bank daerah seperti BPD Jateng.
Pihaknya berharap Bank Indonesia yang sudah banyak membantu masyarakatnya ikut mendorong bank untuk menyediakan layanan tersebut.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo menuturkan, dalam penyediaan fasilitas ATM oleh bank memang akan dihitung secara ekonominya. “Bank mesti ada hitung-hitungannya, berapa potensi transaksi di desa itu dan sebagainya. Kalau secara ekonomi masuk, pasti bank akan membuka layanan disitu,” tandasnya.
Meski begitu lanjutnya, ini merupakan masukan yang bagus dari masyarakat di Desa Sembungan untuk kemudian akan disampaikan ke perbankan. Harapannya seiring dengan perkembangan wisata dan ekonomi masyarakat, bank bisa segera membuka layanan di Desa Sembungan Dieng Wonosobo, seperti layanan ATM. (ZP/01)