KAI Hadirkan Argo Muria Festival With Andien di Lawang Sewu
SEMARANG- Dalam rangka lebih mengenalkan produk layanan transportasi kereta api penumpang dan tempat wisata bernuansa kereta api seperti Lawang Sewu dan Museum KA Ambarawa, PT KAI pada Sabtu, 14 Juli 2018 mengadakan berbagai kegiatan kreasi seni yang dibalut dalam event bertajuk “Argo Muria Festival With Andien Metamorfosa” di tempat wisata Museum Lawang Sewu Semarang.
Festival pagelaran seni ini dimulai dari pukul 15:00 WIB sampai dengan 21:00 WIB. Adapun bentuk pagelaran seni berupa Music Showcase, Illustration Respond (Art Show), Teater Performance, Fashion Showcase dan Konser musik dengan menampilkan artis kenamaan “Andien”.
Selain pagelaran seni, festival ini juga menampilkan acara Bazaar And Marketplace yang menghadirkan 8 tenant yang tergabung dalam Impala Space Community.
Festival Argo Muria merupakan bentuk apresiasi kepada para penumpang royal relasi Semarang – Jakarta selama ini. Dimana tercatat pada tahun 2017, sebanyak 755.701 penumpang telah menggunakan layanan kereta api relasi Semarang – Jakarta atau naik 12 persen dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 674.021 penumpang.
“Semoga dengan adanya Festival Argo Muria with Andien Metamorfosa ini, bisa semakin menyemarakan Kota Semarang pada khususnya, dan Jawa Tengah pada umumnya, agar semakin terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, Kamis (12/7).
Dijelaskan, pengambilan peyelenggaraan di Lawang Sewu, dimaksudkan agar tempat wisata edukasi perkeretaapian ini kian dikenal dan semakin menarik kunjungan wisatawan.
Lawang Sewu adalah gedung bersejarah di Semarang, Jawa Tengah, yang di design oleh arsitek Belanda bernama Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Ouendag dibantu Cosman Citroen dengan mengacu pada arsitektur campuran bergaya Tropis dan Eropa.
Gedung ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands – Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api jaman Belanda. Setelah kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat oleh PT Kereta Api Indonesia.
Selain digunakan sebagai kantor Kereta Api Indonesia, Lawang Sewu memiliki sejarah kuat saat peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang pada Oktober 1945, dan pada tahun 1992, Pemkot Semarang menjadikan gedung ini sebagai bangunan kuno bersejarah di Semarang yang patut dilindungi. (ZP/05)