Kodim 0733/KS Pantau Langsung Harga Sembako di Pasar-pasar Tradisional Semarang, Harga Masih Stabil

Semarang – Meski Lebaran Idul Fitri kurang 2 minggu lagi, namun segala persiapan telah dilakukan masyarakat, termasuk para pedagang sembako di pasar-pasar tradisional.
Para pedagang umumnya sudah menyiapkan stok barang-barang dagangan mereka, khususnya sembako atau bahan pangan. Agar tidak terjadi lonjakan harga yang bisa memberatkan masyarakat, Kodim 0733/Kota Semarang melalui Koramil-Koramilnya menerjunkan para Babinsa untuk melakukan pemantauan harga dan menggelar komunikasi sosial di pasar-pasar tradisional.
“Keberadaan kami sebagai Komando Teritorial yang mengampu tugas kewilayahan memiliki tugas dan tanggung jawab ikut serta menjaga ketahanan pangan dan membangun stabilitas di kewilayahan. Stabilitas di sini penjabarannya sangat luas, diantaranya yang utama adalah stabilitas keamanan pangan. Agar jangan muncul atau timbul gejolak dilapangan. Misalnya permainan harga yang dipicu kelangkaan barang akibat penimbunan. Tentu hal ini tidak bisa kita lakukan sendiri, melainkan kita sebagai bagian yang mensupport pemerintah dalam hal pengendalian. Temuan-temuan yang kita dapat akan menjadi bahan masukan instansi terkait,” ujar Dandim 0733/KS Letkol Kav Indarto didampingi Pasiter Kapten Inf Taufik Nur Hidayat, Kamis (13/3/2025) usai memimpin kegiatan pemantauan kondisi pasar di Bulan Ramadan hingga persiapan Idul Fitri di Kota Semarang.
Dandim juga menekankan Komunikasi Sosial melalui pendekatan para Babinsa kepada para pedagang untuk membangun kesadaran agar lebih peduli kepentingan masyarakat dari pada upaya mengambil kesempatan dengan tujuan meningkatan pendapatan sebanyak-banyaknya dalam momentum lebaran.
Terpisah, Danramil 06/Genuk Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM telah melaksanakan perintah Dandim dengan menggelar Komunikasi Sosial di pasar-pasar yang ada di wilayah Kecamatan Genuk Semarang.
“Dari hasil pantauan kami belum ada gejolak kenaikan harga sejak awal Ramadan lalu. Harga hasil pertanian seperti Beras IR64 Premium Rp 13 ribu dan Mediun Rp 12 ribu per kilogram, sedang Jagung Pipilan Kering Rp 8 ribu/kg. Untuk Cabe Merah Besar Teropong Rp 50 ribu/kg, Merah Besar Keriting Rp 50 ribu/kg, Rawit Merah Rp 47 ribu/kg, Rawit Hijau Rp 45 ribu/kg, Bawang Merah Rp 30 ribu/kg, Bawang Putih Sin Chung Rp 49 ribu/kg, Bawang Putih Cutting Rp 28 ribu/kg. Adapun Kacang Tanah Rp 22 ribu/kg, Kacang Hijau Rp 28 ribu/kg dan Ketela Pohon Rp 12 ribu/kg,” ungkap Mayor Inf Rahmatullah AR.
Sementara harga Gula Pasir Kristal Medium di pasar tradisional dijual Rp 18 ribu/kg, Terigu Bogasari Protein Tinggi Rp 28 ribu/kg, Terigu Protein Sedang Rp 20 ribu/kg, Terigu Protein Rendah Rp 16,5 ribu/kg. Minyak Goreng Curah Rp 18,5 ribu/liter, Bimoli Rp 24 ribu/liter, Garam Yodium Batang Rp 12 ribu/pack, Garam Yodium halus Rp 14 ribu/kg. Sedangkan Hasil Peternakan, seperti Daging Sapi Has Dalam Rp 135 ribu/kg, Daging Sapi Kwalitas Sedang Rp 130 ribu/kg, Daging Ayam Broiler Rp 33 ribu/kg, Daging Ayam Kampung Rp 50 ribu/kg, Telur Ayam Ras Rp 30 ribu/kg, Telur Ayam Kampung Rp 42 ribu/21 butir.
Gas Elpiji 3 Kg dipasaran harga Rp 25 ribu/tabung, Brighgas 5,5 Kg Rp 95 ribu/tabung dan 12 kg Rp 200 ribu/kg.
Dilapangn para Babinsa menjalin komunikasi aktif dengan para pedagang. Pedagang juga berharap distribusi kebutuhan pokok tidak ada kendala sehingga stabilitas harga pangan aman.
“Kendala yang biasa kami hadapi hingga akhirnya menjual dengan harga yang selisih lebih tinggi dari biasanya adalah adanya faktor kendala di transportasi. Misalnya tahun lalu terjadi banjir di Kawasan pelabuhan dan beberapa daerah yang menghambat jalur tranportasi angkutan bahan pangan. Karena harus mengindari jalur banjir, akibatnya terjadi pembengkakan beaya BBM yang berdampak pada penyesuaian harga bahan pokok. Semoga saja bulan ini aman tidak ada kendala apa-apa,” ujar Sarmini, pedagang sembako di Pasar Genuk Semarang.***