Miniatur Kakbah di MAJT Diresmikan, Pembuatan Replika Hajar Aswad Bikin Merinding
https://www.instagram.com/p/Bj4inZRgkdx/
SEMARANG – Miniatur Kakbah di halaman sisi utara masjid Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Semarang diresmikan Senin (11/6). Peresmian dilakukan oleh Ketua DPP MAJT Prof DR Noor Achmad ditandai dengan pelepasan burung Merpati. Dipilihnya burung Merpati karena terinspirasi dengan banyaknya burung Merpati di tanah Arab Saudi, tak terkecuali di sekitar Masjidil Haram.
“Ini masih proses pembangunan. Sementara baru ada miniatur Kakbah. Nanti akan dilengkapi Makam Ibrahim dan tempat sya’i. Butuh anggaran sekitar Rp 300 juta dengan waktu sekitar enam bulan,” kata Noor Achmad.
Anggota DPR RI ini mengungkapkan, adanya miniatur Kakbah ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh para biro perjalanan ibadah haji/ umrah, KBIH, majlis taklim, lembaga pendidikan pendidikan untuk dijadikan sebagai manasik haji atau umrah.
“Kita akan sampaikan ke mereka ada miniatur yang cukup representatif di MAJT untuk manasik haji yang baik,” kata mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang ini.
Dijelaskan Noor Achmad, replika Kabah ini sebagai penunjang rencana DPP MAJT untuk menjadikan kawasan ini sebagai ‘Little Makkah’. Setelah ini, segera dibangun Pondok Pesantren Tahfidz Quran yang letaknya ada di sisi utara MAJT. Rencana pendirian pesantren sudah matang, tinggal pembebasan tanah dan pembangunannya. Usai Idul Fitri direalisasikan.
“Untuk biaya pembangunan sudah ada pihak yang bersedia menjadi donatur. Harapan kami, MAJT ini benar-benar menjadi pusat pendidikan, pusat kegiatan keagamaan,” tegasnya.
Sementara dibalik proses pembuatan replika Kakbah ini terdapat cerita yang bikin merinding. Humas MAJT, Beny Arief Hidayat menceritakan, hal yang paling sulit dalam pembuatan miniatur Kakbah ini adalah pembuatan replika Hajar Aswad. Pihak perajinnnya beberapakali mengalami cobaan.
“Replika Hajar Aswad dibuat dari batu akik. Perajinnya sampai terheran saat membuatnya, sebab alatnya sampai rusak beberapa kali. Perajin yang membuat kuningan bingkai Hajar Aswad, juga alatnya sampai rusak beberapa kali, dia mengaku sampai mereka merinding,” terang Beny. (zp/03)