Pedagang Dugderan Mulai Padati Kawasan Johar Semarang

0

SEMARANG – Momen Dugderan yang dilaksanakan menyambut bulan suci Ramadhan menjadi saat yang dinanti pedagang gerabah dan mainan musiman. Seperti saat ini sejumlah pedagang mulai memadati arena Dugderan di sekitar Pasar Johar, Jalan Pemuda dan di Jalan Agus Salim.

Para pedagang mulai menggelar dagangannya yang mayoritas berupa gerabah dan permainan anak-anak sejak, Jumat (26/4/19) lalu. Selain itu beberapa wahana permainan seperti komedi putar, bianglala, tong stand dan lain-lain juga nampak di Jalan Agus Salim.

Salah seorang pedagang, Zubaedah (57) mengaku Dugderan kali ini menjadi momen yang paling dinanti. Sebab, sejak Pasar Johar kebakaran, Dugderan yang berlangsung kurang begitu meriah.

“Apalagi saat itu Pasar Johar kebakaran menjelang Ramadhan 2015 lalu. Saat itu saya sudah menyediakan dagangan, tapi ketika kebakaran malah diinjak-injak oleh orang yang menonton kebakaran tersebut,” ujarnya.

Warga Petek, Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara itu mengaku saat itu mengalami kerugian mencapai Rp 7 juta. Namun begitu, ia berharap pada Dugderan kali ini bisa meraup untung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Ini barang dagangan gerabah mainan kebanyakan diambil dari Mayong, Jepara. Saya beli sedikit-sedikit dan sudah pesan jauh-jauh hari. Total saya beli dagangan saya ini sekitar Rp 3 juta sudah dapat satu pick up berupa gerabah mainan untuk anak seperti, mangkuk, piring, celengan dan lain-lain yang saya beli,” imbuhnya.

Dia mengaku sehari bisa mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 200 ribu. Menurutnya, sebenarnya, pada Kamis (25/4/2019) sudah buka, namun malamya terjadi hujan dan kemudian ditutup lagi.

“Wahana permainan yang ada di Dugderan kemarin tidak jadi dimainkan karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Kalau sehari-hari saya jualan masakan di rumah saja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, tradisi Dugderan terpusat di kawasan Johar, selain di kawasan Johar, Dugderan juga akan sampai Jalan Pemuda. Pihaknya berharap Dugderan tahun ini bisa lebih meriah dari tahun sebelumnya.

“Saat ini, para pedagang gerabah yang akan mremo Dugderan banyak yang sudah berjualan di sekitar kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Kalau tahun lalu, tradisi Dugderan sebagian digelar di sekitar kawasan MAJT, karena bersamaan dengan pembongkaran bangunan pasar,” tandasnya. (ZP/05)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights