Pembangunan Kota Semarang Didorong Perhatikan Kearifan Lokal
SEMARANG – DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang memperhatikan kearifan lokal yang telah dimiliki oleh kota ini dalam setiap pembangunannya.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono dalam diskusi “Peran Pemikir dalam Pembangunan Daerah” yang digelar oleh Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang, mengatakan, keberadaan ciri lokal seperti kampung-kampung budaya yang tergerus oleh berbagai investasi musti dijaga.
Menurutnya upaya penyelamatan kampung-kampung budaya atau ciri lokal lainnya tidak hanya dengan melarang investasi, namun harus ada program lain yang mampu mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
“Kampung budaya tergerus persoalan investasi harus diselamatkan. Diselamatkan tidak cukup secara fungsi tidak boleh ada Investasi. Harus pula diakomodasi dengan upaya lain yang bisa memberdayakan masyarakat. Jangan sampai upaya proteksi kampung-kampung membuat masyarakat tidak sejahtera,” ujarnya, Selasa (2/4/19).
Dikatakan, Kota Semarang juga butuh branding yang tepat seiring dengan pembangunan kota yang memang mau tak mau harus dilakukan.
Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Moedal, M. Farhan menyampaikan pesan dari mendiang NH Dini untuk menjaga Sekayu sebagai ibu kota dari Ibu Kota Semarang ini.
Farchan yang akan memasuki masa purnatugas menegaskan, NH Dini yang terkenal menjadi seorang sastrawan dunia semua berasal dari Sekayu, sehingga kampung tersebut harus benar-benar dijaga.
“NH Dini menjadi maestro dunia, penulis dunia, diakui dunia sebagai sastrawan karena Sekayu. Sekayu ibu kota, kota ini. Kalau hilang apa yang terjadi di kota Semarang. Ini bukan apa apa, ini pesan NH Dini, harus saya sampaikan,” tandasnya. (ZP/05)