Respons Cepat Kementerian PUPR, Usulan Penanganan Banjir Ahmad Luthfi Langsung Jalan

0

SEMARANG – Tiga usulan Gubernur Ahmad Luthfi dalam penanganan banjir di Kota Semarang dan Demak langsung disetujui oleh Kementerian PUPR. Ketiganya langsung dieksekusi dengan tujuan menyedot air genangan banjir di sejumlah kecamatan di dua wilayah tersebut.

Usulan pertama yang langsung di ACC oleh Dirjen SDA Kementerian PUPR adalah penambahan pompa. Analisa Pemprov Jateng, kelurangan pompa menjadi titik krusial penanganan banjir. Pompa bakal ditempatkan di Sayung Demak dan Kota Semarang.

“Kami minta penambahan pompa. Untuk segera mengeringkan genangan, agar masyarakat bisa beraktifitas sebagaimana biasanya,” kata Ahmad Luthfi dalam acara percepatan penanganan banjir Semarang dan Demak di Ruang Kerja Kantor Gubernur Jateng, Rabu, 29 Oktober 2025.

Permintaan kedua yang juga disetujui adalah normalisasi sungai-sungai yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR. Sungai tersebut memberikan andil dalam mengalirkan air dari genangan di Sayung, Kaligawe dan Genuk.

Menurut Ahmad Luthfi, normalisasi penting karena bisa saja curah hujan bertambah tinggi jelang Desember 2025 hingga Januari 2026. Maka normalisasi sebagai antisipasi banjir jangka menengah dan panjang. Hal ini juga langsung disetujui Dirjen SDA. Ketiga adalah pengerukan Kolam Retensi Terboyo agar daya tampung tidak berkurang.

Dirjen SDA KemenPU, Dwi Purwantoro, memastikan pemerintah pusat siap menindaklanjuti usulan Gubernur Jateng. Di antaranya, usulan pompa tambahan sebanyak 5 buah dengan total kapasitas 2000 liter per second.

“Kami mendukung penuh langkah Pak Gubernur. Di Demak kami tambah lima pompa. Kemudian usulan pengerukan Kolam Retensi Terboyo dan normalisasi sungai-sungai di Semarang untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan memperlancar aliran ke laut. Pompa 5×500 akan kita datangkan dari Jakarta, Surabaya maupun dari Solo dalam minggu ini. Pompa termasuk yang di Muktiharjo juga akan kita ganti,” ujarnya.

Dirjen menambahkan, tim teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng–DIY telah berkoordinasi di lapangan untuk mengintegrasikan pekerjaan pompa, kolam retensi, dan sistem drainase.

“Kementerian akan mengupayakan penggantian pompa eksiting yang sudah berumur lebih dari lima tahun. Kita siapkan 2026. Harapan Pak Gubernur kita selesaikan semua,” tegasnya.

Berdasarkan data BBWS Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di empat titik utama penanganan banjir di Kota Semarang (Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru) mencapai 30.360 liter per detik.

Sementara itu, dari BBPJN Jateng-DIY sesang membuat sodetan Sungai Sayung yang akan memiliki panjang sekitar 168 meter. Lama pengerjaan selama 65 hari dengan nilai anggaran mencapai Rp 6,4 miliar bersumber dari APBN.

Di sodetan itu akan dibangun rumah pompa menuju Kolam Retensi Terboyo dengan jumlah 2 unit pompa kapasitas masing-masing 50 liter per detik. Menurut Dirjen SDA, akan mengurangi banjir yang menggenangi jalan nasional.

Untuk mendukung sistem drainase, BBPJN juga memperlebar saluran sementara (temporary channel) dari 10 meter menjadi lebih lebar, serta melakukan pembongkaran aramco di muara Sungai Babon guna memperbesar kapasitas aliran air.***

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights