Terapkan Prinsip Ekonomi Hijau, Phapros Hemat Hingga Rp 1,3 Miliar
JAKARTA – Pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang saat ini tengah digalakkan pemerintah sebagai lanjutan dari Millenium Development Goals ( MDGs) membuat para pelaku usaha berusaha menjadi yang terbaik dalam mengimplemetasikan program pemerintah tersebut.
PT Phapros, Tbk yang juga merupakan anak usaha PT RNI (Persero) menjadi salah satu perusahaan nasional yang mendukung program SDGs. Dukungan Phapros terhadap pemerintah dalam mewujudkan SDGs tersebut tertuang dalam kebijakan strategis perusahaan lewat penerapan ekonomi hijau (green economy).
“Dalam melaksanakan proses bisnisnya, Phapros selalu menerapkan prinsip ekonomi hijau. Di mana dalam hal ini, kami tak hanya fokus terhadap profit, tapi juga memperhatikan aspek sosial (people) dan lingkungan (planet) agar pembangunan keberlanjutan bisa tercapai sesuai dengan yang tertuang dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 – 2019,” ujar Direktur Utama PT Phapros, Tbk Barokah Sri Utami, Senin (19/3).
Prinsip ekonomi hijau yang diterapkan Phapros dalam melakukan proses bisnisnya melingkupi efisiensi energi, konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati dan penurunan emisi. Beberapa kebijakan perseroan dalam menerapkan prinsip ekonomi hijau terlah membuahkan hasil, di mana misalnya pada program efisiensi energi Phapros bisa menghemat biaya hingga Rp 1,3 miliar per tahun.
Kebijakan perusahaan terkait ekonomi hijau juga telah membawa Phapros enam kali berturut – turut meraih PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta 2nd Runner-up Kategori Manufaktur pada ‘Sustainability Report Awards 2017’ dari National Center for Sustainability Reporting pada awal tahun ini.
Ali Darwin, Direktur Eksekutif National Center for Sustainability Reporting mengatakan bahwa laporan berkelanjutan penting dibuat oleh perusahaan untuk pengembangan investasi maupun untuk mendapatkan fasilitas pendanaan serta untuk menghindarkan investasi dari risiko lingkungan dan sosial, pasalnya dalam laporan berkelanjutan dijabarkan berbagai macam laporan kebijakan strategis perusahaan yang terkait dengan aspek lingkungan dan sosial.
Emmy juga mengatakan bahwa prinsip ekonomi hijau sangat penting diterapkan jika perusahaan ingin mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan program pemerintah.
“Pada dasarnya prinsip dasar pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang, sehingga ekonomi hijau merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan keberlanjutan,” pungkasnya. (ZP/05)