Air Navigation Ahmad Yani Minta Waktu Penerbangan Lampion di Banjir Kanal Diundur
SEMARANG- Menindaklanjuti rencana Pemerintah Kota Semarang yang akan menggelar pelepasan lampion di Banjir Kanal Barat pada 11 Mei 2018 mendatang, Air Navigation Bandara Ahmad Yani Semarang, meminta agar waktu pelaksanaannya bisa diundur.
Permintaan tersebut dilakukan, melihat lokasi yang masih berdekatan dengan bandara dan wilayah operasi penerbangan, yang dikhawatirkan akan menimbulkan bahaya bagi keselamatan penerbangan.
Manager Keselamatan Keamanan dan Standarisasi Bandara Amad Yani, Tavip Supriyanto mengatakan, pihak bandara sangat mendukung kegiatan tersebut. Namun perlu dilakukan koordinasi serta perencanaan yang baik agar kedua belah pihak sama-sama tidak dirugikan.
“Kami men-support. Kami juga berharap kerjasamanya dari Pemkot dan panitia. Kami berharap agar bisa cooperation, bekerjasama sehingga penerbangan berjalan lancar, kegiatan juga berjalan lancar,” kata Tavip Supriyanto, Kamis (5/4).
Tavip menjelaskan, melihat operasional Bandara Ahmad Yani yang biasa dilakukan hingga pukul 24:00 WIB, pihaknya berharap pelepasan lampion yang semula direncanakan pukul 21:00 WIB, bisa diundur menjadi pukul 23:00 WIB.
“Acara jam 21:00 WIB malam, masih banyak pesawat beroperasi dan operating system kita kan sampai jam 24:00 WIB malam. Otomatis jam 23:00 WIB sudah tidak ada penerbangan. Maka dari hasil rapat bersama dengan para air line, air port, air navigation, sepakat supaya semua berjalan lancar direkomendasikan jam 23:00 WIB,” ungkapnya.
Tavip menambahkan, ketika nanti dalam pelepasan lampion terjadi hal tidak diinginkan, pihaknya mengaku tidak bertanggung jawab, kerena ia hanya bertugas atas keselamatan penerbangan semata.
“Kami juga berkoordinasi dalam hal ini Dinas Pariwisata, jika nantinya ada lampion yang jatuh di mana dan menimbulkan bencana. Air navigation tidak bertanggung jawab, karena kita hanya bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Mengetahui permintaan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Diana Safitri mengungkapkan, pihaknya akan segera menggelar rapat pada 6 Maret 2018 agar bisa mencapai kesepakatan bersama.
“Kita rapat besok siang dan yang jelas untuk lampion harus izin angkasa pura, jangan sampai menganggu penerbangan. Kita akan koordinasi terus, jangan sampai ada kendala,” ungkapnya.
Ia menambahkan, rencana penerbangan lampion akan digeser dari lokasi semula, namun masih pada lokasi Banjir Kanal Barat.
“Kita akan geser, tapi masih di Banjir Kanal Barat. Kita geser agak ke utara supaya prahunya masih bisa berjalan,” jelasnya.
Sementara, dalam Festival Lampion yang diadakan untuk memperingati hari jadi kota Semarang ke 471 tersebut, direncanakan akan ada pelepasan sebanyak 3000 lampion dan beragam hiburan lain. (ZP/05)