SEMARANG, ZONAPASAR.COM – Kalangan buruh akan merayakan Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan sebutan May Day pada Senin (1/5) mendatang. Di Jawa Tengah, sejumlah federasi dan aliansi buruh menyatakan siap menjaga kamtibmas tetap kondusif ditengah perayaan hari buruh tersebut.
Mulyono selaku Ketua Federasi Serikat Buruh Independen (FSBI) Jawa Tengah menyampaikan pihaknya akan berhati-hati dalam menyuarakan aspirasi pekerja atau buruh pada perayaan hari buruh.
“Kami akan selalu menjaga agar tidak berlangsung anarkis dengan berhati-hati membawa isu yang diangkat agar tidak anarkis,” ujar Mulyono yang juga Koordinator Kasbi (Konggres Aliansi Serikat Buruh Indonesia), Jumat (28/4) di Semarang.
Dikatakan, saat ini FSBI di Jawa Tengah memilih sebanyak 800 anggota. Untuk berapa jumlah anggotanya yang akan aksi merayakan hari buruh masih akan dikoordinasikan dengan rekan-rekannya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Tengah, Sutardjo. Menurutnya, SPN bersama anggotanya dalam turun ke jalan saat merayakan hari buruh akan berusaha menjaga kelangsungkan industri antara kepentingan buruh dan kepentingan pengusaha atau investor.
Pihaknya mengajak semua aliansi buruh untuk menjaga iklim usaha agar tidak merugikan buruh dan juga tidak merugikan investor. “Kami dari SPN Jawa Tengah mengajak kalangan buruh untuk, marilah Jawa Tengah kita jaga dengan baik supaya investasi masuk. Buruh terjaga investasi juga terjaga,” tuturnya.
Deni Andrianto Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja (FSP) Kahutindo Jawa Tengah mengemukakan, anggotanya akan merayakan hari buruh dengan menyampaikan aspirasi pekerja. Namun dalam menyampaikan aspirasi itu akan dilakukan secara damai dan tertib.
“Kita tentu ingin pertumbuhan ekonomi baik, makanya niatnya kalau turun ke jalan ya sekedar menyampaikan aspirasi tidak anarkis yang membuat investor takut datang,” imbuhnya.
Dirintelkam Polda Jateng Kombes Pol Kukuh Kalis Susilo, S.I.K mengingatkan kepada kalangan buruh untuk melakukan perayaan hari buruh dengan tertib dan tetap memperhatikan kamtibmas dan kondusivitas masyarakat.
“Silahkan dirayakan secara bersamaan secara elegan, elegan itu ya enak dipandang dan nyaman dilalui orang. Jalan di Semarang bukan punya kita sendiri, punya saudara-saudara kita se-Jawa tengah,” imbuhnya. (***)
