JNE Bantu Bangun Hunian Sementara Untuk Masyarakat Korban Gempa Lombok
SEMARANG- Tanggal 5 Agustus 2018 gempa bumi berkekuatan hingga 7 skala richter meluluhlantahkan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peristiwa yang memilukan ini menggerakkan JNE untuk turut berkontribusi meringankan beban para korban bencana alam ini. Dengan kapabilitas yang dimiliki, dan dukungan dari 6000 titik layanan serta 40.000 karyawan di seluruh pelosok Nusantara, JNE berhasil menyalurkan bantuan dalam bentuk barang dari para pelanggan dan uang tunai hasil penggalangan dari karyawan internal.
Dalam melakukan penyaluran barang bantuan, JNE mendirikan Posko Bencana JNE Mataram yang berlokasi di Jl. Amir Hamzah No. 102 Mataram Lombok Nusa Tenggara Barat. Di Posko ini tidak hanya melibatkan para karyawan JNE Mataram saja, tetapi juga dibantu oleh perwakilan dari setiap cabang di Regional Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Total sebanyak 103 ton barang bantuan telah berhasil disalurkan. Sementara, dana bantuan hasil pengumpulan dari karyawan JNE se-Indonesia, yang mencapai kurang lebih Rp. 214 juta, direalisasikan dalam bentuk bantuan untuk karyawan JNE Mataram dan sekitarnya serta pembangunan Integrated Community Shelter (ICS) hasil kerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Pada pembangunan ICS ini, JNE mensupport pembangunan 2 (dua) shelter di area Lapangan Gondang, Lombok Utara. ICS merupakan area atau kompleks yang terdiri dari beberapa unit rumah hunian sementara (shelter) yang dilengkapi dengan fasilitas toilet umum, rumah ibadah, warung wakaf untuk berbelanja kebutuhan harian, humanity store yang menyediakan paket sembako untuk kebutuhan selama 1 (satu) minggu, sekolah darurat, dapur umum, trauma healing, dan sarana bermain anak, serta pelayanan medis.
Hari ini (6/10), Manajemen JNE berkesempatan melakukan kunjungan ke shelter di area Lapangan Gondang. Chandra Fireta, selaku Direktur JNE dalam kunjungannya menyampaikan, “Pembangunan beberapa shelter ini merupakan wujud kepedulian JNE sebagai perusahaan anak bangsa untuk membantu meringankan beban penderitaan para pengungsi korban pasca gempa Lombok. Dalam perjalanannya yang hampir mencapai usia 28 tahun di Indonesia, JNE tidak hanya focus pada perkembangan bisnisnya, tetapi juga berperan aktif dalam menjalankan kegiatan sosial.”
Dalam kesempatan yang baik ini, Chandra Fireta, juga berkesempatan memberikan bantuan langsung kepada korban pasca gempa Lombok yang tinggal di rumah hunian sementara ini. Acara ini juga dihadiri oleh Edi Santoso, selaku Direktur JNE; Samsul Djamaludin, selaku VP Of Quality Assurance; Eri Palgunadi, selaku VP Marketing; Jontri Kusnanto, selaku Head of National Operation Division, dan Misty Lulu Indrayani selaku Branch Manager JNE Mataram.
Selain pembangunan shelter ini, JNE juga turut membantu distribusi barang-barang bantuan dari masyarakat ke 72 shelter ACT, yang tersebar di hampir seluruh wilayah Lombok dan sekitarnya. Setiap shelter dapat melayani kebutuhan para pengungsi di beberapa wilayah, antara lain: 13 posko di Kabupaten Lombok Barat (mencakup wilayah Gunung Sari, Narmada, Batu Layar), 30 posko di Kabupaten Lombok Utara (meliputi wilayah Pemenang, Tanjung, Kayangan, Gangga, Bayan), 18 posko di Kabupaten Lombok Timur (meliputi Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Pringgasela Terara), 10 posko di Kabupaten Lombok Tengah (meliputi wilayah Kopang, Pringgantara, Batuk Liang), dan 1 posko di Kabupaten Sumbawa Barat (meliputi wilayah Kecamatan Alas).
Program penggalangan donasi untuk korban gempa Lombok ini dijalankan sejak tanggal 11 sampai dengan 19 Agustus 2018 lalu, dimana melalui kantor – kantor cabang utama di 54 kota di seluruh Indonesia, JNE memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengirimkan barang bantuan dengan ketentuan batas maksimum berat 10 kg per paket tanpa dikenakan biaya kirim. Selain itu proses penggalangan dana oleh internal karyawan JNE di seluruh nusantara sudah dimulai dari tanggal 8 sampai dengan 20 Agustus 2018. (ZP/05)