Jateng Bangun 100 Hunian Sementara untuk Korban Gempa Palu
SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun 100 hunian sementara (huntara) bagi korban gempa Palu, Sulawesi Tenggara. Pembangunan huntara merupakan salah satu program yang diprioritaskan oleh tim relawan asal Jateng.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan huntara sangat mendesak, mengingat saat ini sudah mendekati musim hujan. Jika pengungsi berada di tenda-tenda darurat saat musim penghujan turun, dikhawatirkan berdampak buruk bagi kenyamanan dan kesehatan pengungsi, sehingga pembangunan harus cepat dilaksanakan agar dapat membantu para korban bencana di lokasi itu.
“Apalagi ada bayi seperti anak ibu Anita ini, kan kasihan kalau tinggal di tenda-tenda darurat saat musim penghujan nanti,” kata Ganjar, Senin (15/10).
Pembangunan 100 huntara bantuan dari tim relawan Jateng lanjut Ganjar, merupakan bantuan dari beberapa pihak. Ada anggaran dari APBD Provinsi Jateng, Korpri, Bank Jateng, Baznas, PMI, Undip dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Untuk peralatan dan bahan-bahan semuanya kami bawa dari Jateng. Memang sejak keberangkatan, saya sudah pesan bahwa relawan tidak boleh merepotkan dan kedatangan mereka harus dapat membantu masyarakat yang terkena bencana,” terangnya.
Tak lupa Ganjar juga berpesan kepada para korban bencana alam untuk terus kompak, rukun dan menerima kondisi dengan ikhlas.
“Yang harus difikirkan sekarang adalah bagaimana untuk bangkit, namun harus tetap sabar. Kami semua akan memberikan bantuan semaksimal mungkin,” tutupnya.
Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana menambahkan, tim relawan asal Jateng akan membangun 100 huntara di Petobo, Palu. Bangunan sementara berukuran 4×3 meter tersebut sudah dibangun sejak tim relawan Jateng sampai di Palu, sekitar empat hari lalu.
Seluruh bahan bangunan lanjut Sarwa didatangkan langsung dari Jawa Tengah. Nantinya, huntara akan dibangun menggunakan bahan galvalum dengan dinding triplek.
“Targetnya minggu ini sudah selesai dan dapat segera dimanfaatkan oleh warga yang terkena bencana alam ini,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, pihaknya juga mendirikan posko kesehatan dengan tenaga dokter dan perawat yang didatangkan langsung dari Jateng.
“Setiap hari rata-rata merawat 20 pasien, kita juga dirikan tenda di beberapa rumah sakit karena kebutuhan memang sangat mendesak,” jelasnya. (ZP/05)