ZONAPASAR.COM, SURABAYA – Barisan Gus dan Santri (Bagus) Nasional, organisasi para Gus dan Santri se Indonesia, mendesak Mardani H Maming cuti dari posisi Bendahara Umum PBNU hingga kasus dugaan suap IUP Tanah Bumbu selesai dan sebagai saksi dia tak terbukti melakukan pelanggaran hukum saat menjabat Bupati Tanah Bumbu selama periode 2010-2018.
“Seyogyanya Mardani H Maming cuti dari jabatannya sebagai Bendum PBNU. Dia seharusnya secara ksatria menyatakan, saya cuti sementara sampai kasus yang membuatnya dipanggil paksa sebagai saksi di pengadilan Tipikor selesai,” kata Yusuf Hidayat, Sekjen Bagus, di Surabaya, Rabu (27/4/2022).
Menurut Yusuf, Bagus yang saat ini diketuai KH Fahmi Amrullah Hadziq, cucu Hadratus Syeikh NU KH Hasyim Asy’ari, menganggap janggal kehadiran Bendum Mardani H Maming di Pengadilan Tipikor Banjarmasin dengan pengawalan ratusan kader Banser (Barisan Ansor Serba Guna) yang merupakan Badan Otonom PBNU.
“Entah itu inisiatif Banser atau inisiatif elite pengurus PBNU lainnya, tindakan seperti itu kami nilai tindakan pengecut. Mardani yang seharusnya justru bersikap gentle dengan melarang kedatangan Banser untuk mendukungnya. Sebagai Bendum PBNU, Mardani harusnya menjaga kesakralan NU dari hal-hal negatif seperti kasus korupsi,” tegasnya.
Atas kejadian pada Senin di PN Tipikor, Bagus menyarankan PBNU untuk menonaktifkan Mardani dari posisi Bendum PBNU.
“Kalau Mardani tidak mau cuti, maka sebaiknya PBNU yang menonaktifkan Mardani demi menjaga marwah Nahdlatul Ulama agar tidak terseret-seret persoalan pribadi pengurus elitenya di masa lalu,” saran Yusuf.
Sebab menurut Yusuf, Mardani H Maming dipanggil paksa hakim Tipikor terkait urusan pribadi Mardani saat menjadi Bupati Tanah Bumbu yang peristiwanya terjadi jauh sebelum menjadi pengurus elite PBNU.
Sementara pandangan berbeda disampaikan Angga Prabu, anggota HIPMI Kota Depok, yang menganggap kehadiran Mardani H Maming yang merupakan Ketua BPP HIPMI di persidangan Tipikor dengan kawalan Banser menunjukkan dia orang baik.
“Dari video-video yang beredar, ternyata Ketum Mardani juga dikawal teman-teman dari Banser dan Ansor sampe ratusan. Logikanya begini, kalau dia bukan orang baik, gak mungkinlah sampai ada yang mengawal begitu banyaknya, begitu hebatnya,” kata Angga.
Selain dikawal Banser, menurut Angga, Ketua Umum HIPMI juga dikawal anggota-anggota HIPMI Banjarmasin dan Kalsel.
Menurut Angga, dukungan HIPMI menunjukkan bahwa mereka memang meyakini adanya kriminalisasi terhadap Mardani.
“Kalau kita teman-teman HIPMI, kita pasti bersama ketua kita, karena memang awalnya ada penggiringan opini saat jadi saksi virtual yang ternyata dianggap tidak sah, sampai akhirnya ada pemanggilan paksa untuk hadir. Nah ternyata di balik ini semua, Ketum Mardani bilang ada banyak pihak yang ingin menjatuhkan dia,” kata Angga.
Menurutnya ada upaya menggiring opini bahwa Mardani yang hanya sebagai saksi, seolah diopinikan menjadi tersangka.(ule)