BPJS Ketenagakerjaan Semarang Ikut Lindungi Atlet PraPON

0
Kepala Kantor BPJSTK Cabang Semarang Pemuda, Suwilwan Rachmat dan Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Tengah, Brigjen TNI (Purn) Subroto, usai penandatanganan MoU terkait perlindungan Jaminan Sosial Atlet PraPON, Kamis (23/5/19).

SEMARANG – BPJS Ketenagakerjaan cabang Semarang Pemuda bersama KONI Jateng, melakukan penandatanganan MoU terkait perlindungan Jaminan Sosial Atlet PraPON, Kamis (23/5/19).

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda, Suwilwan Rachmat mengatakan, melalui kerjasama tersebut, setidaknya 932 atlet, pelatih, dan official staf yang terdiri dari 59 cabor, 30 Kota dan Kabupaten di Provinsi Jateng akan dilindungi BPJS Ketenagakerjaan.

“Para Atlet PraPON ini akan mendapatkan dua program, yaitu program kecelakaan kerja dan program jaminan kematian,” katanya.

BPJS Ketenagakerjaan, lanjutnya, memberikan perlindungan ketika terjadi resiko kecelakaan kerja, baik saat latihan, pertandingan, cidera, meninggal dunia, dan lain sebagainya. Adapun untuk kasus meninggal dunia ini, bisa jadi tidak diakibatkan oleh latihan tapi semisal serangan jantung, sakit mendadak, atau lainnya yang mengakibatkan meninggal dunia.

“Kerjasama ini berlaku mulai Kamis (23/5/2019) sampai Desember 2019,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah iuran yang ditawarkan bervariasi, melihat tingkat resiko, ada yang rendah dan tinggi. Namun, per orang berkisar antara Rp13.800 sampai Rp 20.000  per bulan, tergantung cabang olahraganya.

“Melalui kerjasama ini, Negara hadir kepada seluruh warga negara, terutama dalam program jaminan sosial Ketenagakerjaannya. Dengan begitu, atlet bisa fokus berlatih meningkatkan kemampuan untuk meraih prestasi,” ungkapnya.

Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Tengah, Brigjen TNI (Purn) Subroto mengungkapkan, sebetulnya tidak menginginkan terjadinya cidera atau sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut maka dilaksanakan kerjasama ini.

Ia menyebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, telah memberikan fasilitasi kepada KONI untuk kesejahteraan perlindungan atlet dalam latihan. Tidak hanya untuk atlet, tapi juga untuk pelatih dan pembina.

“Jadi KONI ini bisa dibilang kepanjangan tangan dari Gubernur yang ingin mensejahterakan masyarakat dan bertanggungjawab atas perjuangan masyarakat olahraga di wilayah nya. Saya berharap kerjasama ini berjalan secara terus menerus karena tidak hanya berhenti di posisi tahun 2019 saja,” tandasnya. (ZP/07)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights