Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Optimalkan 10 BUMD

SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengoptimalkan 10 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendongkrak PAD. Pasalnya, capaian kontribusi 10 BUMD Jateng cukup berhasil yakni Rp 459 miliar pada tahun 2017 melebihi target yang telah ditetapkan yakni Rp 458 miliar.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng, Budiyanto menuturkan, BUMD tahun ini sedang digenjot untuk mendapatkan banyak PAD. Hal ini, dikarenakan Pemprov Jateng sedang mengoptimalkan sektor lain untuk mendulang PAD selain pajak.
“Tahun ini BUMD sedang kami dorong untuk mendapatkan banyak penghasilan untuk mendongkrak PAD. Jika seluruh BUMD memberikan kontribusi positif maka PAD Jateng dipastikan mengalami kenaikan,” kata Budiyanto, Senin (8/10).
Kendati demikian, lanjutnya, dari 10 BUMD yang dimiliki Pemprov Jateng, baru 9 yang memberikan kontribusi langsung. Pasalnya, PT PRPP Jawa Tengah belum memberikan kontribusi terhadap PAD karena masih mempunyai sejumlah hutang yang harus dilunasinya.
“Memang selama ini PT PRPP belum memberikan kontribusi terhadap PAD karena harus membayar hutang. Tetapi direksi dari PRPP menginformasikan, jika tahun 2019 nanti sudah bisa menyetorkan deviden karena hutang yang sudah lunas,” tuturnya.
Lebih lanjut Budiyanto menambahkan, kinerja BUMD di Jateng perlu ditingkatkan. “Harusnya Pemprov mempelajari mekanisme pengelolaan BUMD dari Provinisi DKI Jakarta. Pasalnya, BUMD di Jakarta maju dengan pesat dan memberikan kontribusi cukup besar terhadap PAD,” jelasnya.
Sementara itu, 10 BUMD yang dimiliki oleh Pemprov Jateng yakni PT Bank Jateng, PT Citra Mandiri Jawa Tengah, BPR BKK, PT perusahaan daerah air bersih (PDAB), Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Askrida, PT PRPP, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), PT SPHC, dan PT Jamakrida. (ZP/05)