DPRD Jateng Minta Perusahaan Asing Ikuti Aturan Lokal
SEMARANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta perusahaan asing yang beroperasi di Jateng mengikuti aturan lokal yang sudah ditetapkan.
Anggota Komisi B DPRD Jateng, Didiek Herdiana dalam kunjungan industri di pabrik garment milik PT Glory di Demak, Jawa Tengah, menyoroti bahan baku kain yang sebagian besar masih impor dari luar negeri. Serta kurangnya kerja sama PT Glory dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Demak maupun Jawa Tengah.
“Saya dengar 70 persen bahan baku di sini impor semua. Kenapa kerja sama dengan BLK dan UMKM di Jawa Tengah tidak dimaksimalkan. Padahal usaha seperti inilah yang kami harapkan akan bisa membangun perekonomian Jawa Tengah,” kata Didiek, Jumat (2/11).
Kunjungan yang dilakukan itu bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan pabrik yang sangat pesat setelah empat tahun berdiri.
PT Glory merupakan perusahaan garmen terbesar dengan modal kepemilikan 100 persen dimiliki pengusaha asal Taiwan. Semua produk jadi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut telah dipasarkan keluar negeri seperti Amerika, Eropa, dan Asia.
Sekretaris Komisi B DPRD Jateng, Messy Widiastuti mengapresiasi perkembangan PT Glory yang sudah bisa menampung 4.000 karyawan yang kebanyakan berasal dari masyarakat sekitar Demak dan warga Jawa Tengah.
“Perusahaan dengan penanam modal 100 persen milik asing pasti ada juga karyawan asingnya, saya ingin tahu berapa tenaga kerja asing yang ada di sini dan gaji antara karyawan lokal dengan asing terpautnya seberapa banyak,” tanya politikus PDI Perjuangan itu.
Manager Accounting PT Glory, Mashuri mengatakan memang ada 34 TKA yang bekerja di PT Glory, namun menurutnya gap gaji antara TKA dan Tenaga Kerja lokal tidak terpaut jauh.
“Kalau karyawan lokal sudah UMR tapi kalau TKA karena di UU tidak boleh ada pembayaran gaji dengan menggunakan dolar AS jadi jika dihitung TKA menerima gaji 3 kali lipatnya. Untuk bahan baku kami harus menyesuaikan dengan permintaan buyer jadi bahan baku benar-benar harus kami perhatikan, tetapi kami akan lebih memaksimalkan kerjasama dengan BLK dan Dinas Tenaga Kerja dalam penyerapan karyawan karena memang saat ini kami sedang membutuhkan beberapa tambahan pegawai lagi,” ungkapnya. (ZP/05)