DWP Jawa Tengah Siapkan Program Selaras dengan Pemerintah
SEMARANG – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Tengah terus menguatkan komitmen satu arah dengan kebijakan pemerintah, khususnya di provinsi ini.
Hal tersebut disampaikan Ketua DWP Jateng, Indah Sumarno, saat Musyawarah Provinsi (Musprov) V, di Grhadika Bhakti Praja, Selasa (25/2/2025). Menurutnya, untuk menyinergikan program kerja hingga tingkat kabupaten/ kota, dalam kesempatan itu pihaknya menyosialisasikan hasil Musyawarah Nasional, sebagai pondasi awal penyusunan program kerja lima tahun ke depan.
Indah menambahkan, DWP Jateng selalu berkomitmen satu arah dengan kebijakan pemerintah, sehingga program yang dihasilkan pun selaras dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah. Di antaranya penurunan angka stunting, penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah pernikahan dini, penurunan angka kemiskinan, hingga mendorong pemberdayaan ekonomi.
“Kita akan melakukan pembinaan dan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, yang nantinya berdampak pada pengembangan ekonomi, baik di dalam keluarga maupun masyarakat,” tuturnya.
Indah menekankan, peran DWP di dalam pendidikan anak sangatlah penting, terutama menyangkut pentingnya literasi digital. Sebab, baginya perkembangan teknologi digital seperti mata pisau.
“Pendidikan anak kita dan pemanfaatan literasi digital itu sangat penting, karena teknologi digital seperti dua mata pisau. Bisa sangat bermanfaat, tapi juga bisa melukai. Jadi perlu ada pendampingan terhadap anak, agar nantinya anak tumbuh dengan kualitas yang baik,” lanjutnya.
Sementara itu, pembina DWP Jateng yang juga Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi berharap, hasil Musprov DWP Provinsi Jawa Tengah selaras dengan program percepatan (quick wins) yang dicanangkan pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/ kota.
“Penekanan untuk Dharma Wanita Persatuan ini kan tentang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan ujung-ujungnya keluarga itu berkualitas,” katanya.
Dewi, sapaan akrabnya, mencontohkan program di Kementerian Kependudukan, Taman Asuh dan Sayang Anak (Tamasa), yang salah satu implementasinya dengan membuat daycare, bisa dilakukan di level instansi pemerintah, kecamatan, maupun desa. Selain itu, ada Lansia Berdaya.
“Dan di Jateng ada Garpu Perak, yakni Gerakan Pria Peduli Terhadap Perempuan dan Anak. Program ini untuk melibatkan ayah dalam mendidik dan mengasuh anak. Karena sosok ayah sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter anak,” jelasnya.
Retno menambahkan, quick wins pusat lainnya, membentuk Ruang Bersama Indonesia. Jadi, suara anak dan perempuan terwakilkan dalam ruang tersebut.
“Kita optimalisasikan jangkauan layanan SAPA (Sahabat Anak dan Perampuan), yang bisa diakses sampai di tingkat desa atau kelurahan. Nah, diharapkan Musprov DWP Provinsi Jawa Tengah bisa sinkron dengan pemerintah lima tahun ke depan,” tandasnya.