GO-PAY dan Filantropi Indonesia Kenalkan Manfaat Donasi Digital ke Masyarakat Jateng

0
Head of Regional Corporate Affairs GOJEK wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Alfianto Domy Aji (kiri), Hamid Abidin Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, dan Public Affairs Lead GO-PAY Armyn Gita tengah memaparkan inovasi donasi digital yang diperkenalkan kepada lebih dari 50 organisasi, yayasan, dan lembaga di Jawa Tengah dalam kegiatan GO-PAY-Filantropi Indonesia Learning Forum.

SEMARANG – Donasi digital memiliki potensi untuk membangun Indonesia menjadi lebih sejahtera. Melihat potensi ini, GO-PAY bersama dengan Filantropi Indonesia terus berupaya untuk kembangkan donasi digital dan memperkenalkan manfaatnya ke masyarakat yang lebih luas, termasuk masyarakat Jawa Tengah.

Pada siang hari ini, Rabu (24/9/19) GO-PAY, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Filantropi Indonesia, dan Rumah Zakat Jawa Tengah memperkenalkan pemanfaatan donasi digital kepada lebih dari 50 yayasan dan lembaga nirlaba di Semarang, Jawa Tengah dalam kegiatan GO-PAY-Filantropi Indonesia Learning Forum.

Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif GO-PAY for GOOD yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membantu sesama melalui donasi digital.

Armyn Gita, Public Affairs Lead GO-PAY mengatakan bahwa dengan dihadirkannya GO-PAY for GOOD, kini pengguna GO-PAY bisa berdonasi ke ratusan organisasi dan rumah ibadah dengan cukup melakukan scan kode QR atau memilih GO-PAY sebagai metode pembayaran. Namun di samping itu, inovasi donasi digital yang GO-PAY hadirkan ini tidak hanya akan semakin memudahkan pengguna GO-PAY dalam berdonasi.

“Mekanisme digital juga akan menjadikan pengumpulan donasi publik menjadi lebih mudah, aman, transparan, dan tepat sasaran. Kami pun berkomitmen untuk mendorong perkembangan donasi digital untuk komunitas, yayasan, dan lembaga nirlaba di Jawa Tengah, salah satunya melalui kegiatan Learning Forum ini di mana kami berbagi informasi mengenai pemanfaatan donasi digital untuk kegiatan filantropi,” jelas Armyn.

Dalam menjalankan komitmennya tersebut, GO-PAY menggandeng Filantropi Indonesia yang dinilai memiliki visi dan semangat yang sama dengan GO-PAY dalam memperkenalkan kegiatan filantropi digital kepada masyarakat yang lebih luas.

Hamid Abidin, Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia mengungkapkan, “Kolaborasi yang kami jalin dengan GO-PAY dalam memperkenalkan inovasi donasi digital ke organisasi, yayasan, dan lembaga diharapkan dapat menjadi bentuk capacity building bagi mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan donasi. Donasi digital dapat membantu mereka memiliki sistem pengumpulan donasi yang lebih aman dan rapi. Selain itu, kini ratusan yayasan dan lembaga juga sudah bisa menjangkau lebih banyak donatur, terutama dengan jangakuan pengguna GO-PAY di seluruh Indonesia yang cukup luas.”

GO-PAY sendiri disebut sebagai layanan uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia, berdasarkan riset 3 lembaga yang berbeda. Pada tahun 2018, riset oleh Financial Times Confidential menempatkan 75% responden memanfaatkan GO-PAY. Pada tahun yang sama, riset Daily Social & Jakpat menemukan bahwa GO-PAY menjadi uang elektronik terpopuler dengan 79% responden. Lalu baru-baru ini,  riset YouGov menyatakan 80% respondennya menggunakan GO-PAY.

GO-PAY Gandeng Berbagai Pemangku Kepentingan untuk Kembangkan Donasi Digital

Selain dengan Filantropi Indonesia, GO-PAY juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong pengembangan inovasi donasi digital serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Yusadar Amunanto selaku Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa dirinya menyambut baik dan mengapresiasi inovasi donasi digital yang dikenalkan pada kesempatan GO-PAY Filantropi Learning Forum.

“Seiring dengan kemajuan teknologi, kita telah dipermudah untuk menyalurkan bantuan kepada sesama, yaitu melalui donasi online, uang elektronik, dan berbagai kemudahan lain berbasis teknologi yang sudah dapat kita manfaatkan. Dengan kemudahan tersebut, semangat filantropi pun seharusnya dapat semakin kita kembangkan,” ujar Yusadar.

Ia pun menyampaikan bahwa Gubernur sangat mengapresiasi terobosan pengumpulan donasi digital melalui GO-PAY dan mendorong agar potensi besarnya terus dikembangkan. “Saya sangat mendukung penggunaan sistem pembayaran digital untuk berdonasi. Kata kuncinya adalah transparansi dan akuntabilitas,” lanjutnya.

Secara nasional, GO-PAY for GOOD telah bekerja sama dengan 300 organisasi dan rumah ibadah di seluruh Indonesia, termasuk BAZNAS, Kitabisa.com, dan Lazis Muhammadiyah.

“GO-PAY terus mengembangkan potensi donasi digital secara konsisten dan salah satunya kamu lakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, yaitu untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera secara merata. Berbagai kerja sama ini kami lakukan juga dengan harapan agar manfaat donasi dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas,” jelas Armyn.

GO-PAY for GOOD juga telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang memastikan bahwa mekanisme digital yang digunakan dalam mengumpulkan donasi disini sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sejak Mei 2018 hingga Februari 2019, donasi menggunakan GO-PAY telah disalurkan untuk pembangunan 30 hunian sementara untuk korban gempa di Lombok, 110 hunian sementara di Palu-Donggala, dan 15 hunian sementara serta 1 mobil ambulans untuk korban gempa dan tsunami di Banten-Lampung.

Semua ini merupakan hasil kerja sama GO-PAY dengan BAZNAS dan Kitabisa.com. GO-PAY for GOOD juga telah menjembatani 131.000 OrangBaik di Kitabisa.com untuk mengumpulkan Rp 13 Miliar melalui GO-PAY dan membantu 2.100 pasien yang membutuhkan bantuan medis. (ZP/06)

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights